Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat dari Dekat Cenderawasih di Tanah Papua, Pengunjung Dilarang Pakai Parfum yang Menyengat

Kompas.com - 28/08/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

Sedangkan di sejumlah lokasi lain untuk melihat cenderawasih, biasa dikenai harga Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per orang.

Baca juga: 6 Satwa yang Hidup Kembali Setelah Dinyatakan Punah

Bird Watching Isyo Hills

Sementara itu Bird Watching Isyo Hills sudah terkenal hingga seluruh dunia.

Ratusan pengamat burung dari seluruh penjuru dunia pernah datang di lokasi ini. Bahkan Isyo Hills sudah dilengkapi dengan sejumlah penginapan “guest house” untuk para pengamat burung.

Berjarak sekitar satu jam berkendara dari Bandara Sentani, Bird Watching Isyo Hills ada di Kampung Rephang Muaif, Distrik Nimbokrang. Isyo Hills dibangun oleh Alex Waisimon untuk tempat pengamatan burung, terutama burung ikon Papua yaitu cenderawasih.

Sejak 2015, Alex mengajak masyarakat adat setempat untuk mengelola hutan adat sekitar 100 ha yang berada di antara Kampung Rephang dan Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.

Baca juga: Rencana Tambang Emas di Sangihe dan Benteng Terakhir Burung Niu yang Dianggap Punah Seabad Lalu

Berhari-hari Alex mempelajari kebiasaan mahluk hidup yang ada di hutan itu, terutama cenderawasih.

Ia mengamati lokasi bermain, pola makan, dan kebiasaan cenderawasih dari pagi hingga sore. Ia juga membangun sejumlah tower pengamatan burung di dekat pohon tempat kebiasaan burung surga ini bermain.

Menurut Alex terdapat sekitar 30 jenis cenderawasih di Indonesia, 28 jenis di antaranya dapat ditemukan di Papua.

Delapan macam spesies burung cenderawasih yang berhasil diidentifikasi berada di Isyo Hills. Empat di antaranya bisa dilihat di lokasi yang tidak jauh dari penginapan.

Baca juga: Danau Sentani dan Legenda Penunggang Naga di Papua

Lambert, pemandu yang piawai menirukan suara burung cenderawasih bersama rombongan media asal Perancis peserta 'Special Interest Diving Famtrip' undangan Kementerian Pariwisata di Desa Sawinggrai, Pulau Gam, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (5/5/2016).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Lambert, pemandu yang piawai menirukan suara burung cenderawasih bersama rombongan media asal Perancis peserta 'Special Interest Diving Famtrip' undangan Kementerian Pariwisata di Desa Sawinggrai, Pulau Gam, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (5/5/2016).
Alex dan kawan-kawan melengkapi Bird Watching Isyo Hills dengan penginapan yang cukup baik ermasuk makan dan minum.

Para wisatawan yang ingin melihat cenderawasih di pagi hari harus menginap di tempat itu karena "burung surga" itu hanya bisa dilihat di pagi hari dan sore hari jika cuaca bagus. Namun waktu bertengger cenderawasih di sore hari lebih pendek.

Di Isyo Hills terdapat beberapa pos pengamatan. Setiap pos pengamatan berbeda pula jenis cenderawasih yang bertengger. Untuk bisa sampai ke semua pos, maka pengunjung harus berangkat jam 04.30 pagi.

Untuk mencapai pos 1, memerlukan waktu 20 menit jalan kaki dengan sedikit mengendap-endap. Di Pos 1, pengunjung sudah bisa melihat burung cenderawasih.

Baca juga: Suku Dani, Penghuni Tanah Papua yang Punya Tradisi Potong Jari

Tak lebih berjalan sekitar satu kilometer lagi kita sampai pada pos pengamatan II. Di pos II ada gardu pandang setinggi sekitar 20 meter.

Dari gardu pandang ini, pengunjung bisa melihat burung cenderawasih jenis 12 antena atau bahasa setempat di sebut cenderawasih mati kawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com