Cenderawasih ini unik karena ekornya berupa bulu serupa kawat hitam. Jumlahnya 12 helai. Warnanya hitam kebiruan dan dadanya berbulu kuning.
Beberapa menit saja kita bisa melihat cenderawasih mati kawat karena jika terlalu lama, akan kehilangan momen di pos yang lain.
Baca juga: Tak Ada Sinyal Telepon dan Internet di Kampung Skouw Mosso Kota Jayapura Papua
Di Pos pengamatan III yang jaraknya kurang lebih 1 km juga akan terlihat burung cenderawasih paruh sabit. Disebut begitu karena paruhnya melengkung mengingatkan orang pada bentuk sabit.
Sedangkan di pos IV tidak ada gardu pandang tapi pengunjung bisa mengamati burung cenderawasih di bawah pohon besar.
Di tempat ini kita bisa melihat jenis burung cenderawasih apoda atau ekor emas. Corak cenderawasih itu biasa kita lihat karena bulunya dipakai sebagai hiasan kepala (sekarang dilarang).
Ternyata, burung-burung cenderawasih punya siklus jam main. Di pos-pos yang ditandai oleh Alex itu burung-burung hanya bermain tak lebih dari 30 menit, setelah itu mereka berpindah tempat dan lokasi mencari makan.
Sorenya, mereka baru kembali ke lokasi-lokasi ini sebelum akhirnya beristirahat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.