Namun ia buru-buru mengatakan jika sebagai kasus KIPI bukan berarti membenarkan bahwa suntikan vaksin Covid-19 dengan Sinovac yang menyebabkan kelumpuhan pada Nur Rohim.
Baca juga: Mahasiswi yang Lumpuh Setelah Vaksinasi Diduga akibat Psikosomatis
Ia menjelaskan bahwa sudah ada potensi serangan ALS pada Nur Rohim. Serangan tersebut diduga terjadi sebelum menjalani vaksinasi.
Didik mengatakan, Rohim memiliki gen yang diturunkan dari orangtua dan neneknya yang juga mengalami serangan ALS.
Saat ada "benda asing" berupa vaksin masuk ke tubuh Nur Rohim, potensi serangan ALS ini muncul.
Didik menyebutnya sebagai sebuah "coincidance" dari dua faktor tersebut.
Baca juga: Juru Kunci Makam Bung Karno Lumpuh Usai Divaksin, Pengayuh Becak Tak Hadiri Undangan Vaksinasi
"Bagaimana ya, memang agak sulit menjelaskannya. Tapi intinya, kita tidak bisa mengatakan bahwa suntikan vaksin Sinovac itu mengakibatkan kelumpuhan. Perlu penelitian lebih mendalam lagi," ujarnya.
Ia juga menegaskan vaksin Sinovac tak bisa dituding begitu saja memicu kelumpuhan. Karena menurutnya sudah ada ribuan orang yang juga disuntik vaksin.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.