Tanto bercerita, sebagai buruh penambal perahu, dia tidak bisa mendapatkaan uang setiap hari.
Upahnya biasa dibayar per tiga hari atau bahkan seminggu ketika pekerjaan menambal perahu selesai.
Itu pun tidak setiap hari pekerjaan didapat. Bayarannya bervariasi mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 300.000 untuk satu pekerjaan.
Uang tersebut harus dicukupkan untuk kehidupan sehari-hari.
Rumah yang ditempatinya saat ini juga didirikan oleh relawan dari Respek Peduli Lebak.
Bertahun-tahun Tanto sempat tinggal di sebuah tenda dari terpal di dekat dermaga pelelangan ikan Bayah.
"Terpaksa tinggal di sana karena tidak ada rumah. Mau ngontrak enggak ada uang," kata Tanto.
Walaupun hidup jauh dari kata cukup, Tanto tetap mendahlukan pendidikan anak-anaknya.
Saat tinggal di tenda, Bagas tetap melanjutkan sekolah hingga lulus SD dan melanjutkan ke SMP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.