Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sulardi Pedagang Barang Antik, Banting Setir Jualan Arang agar Dapur Terus Mengepul

Kompas.com - 22/08/2021, 15:49 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sulardi (47) harus memutar otak agar dapur rumahnya tetap mengepul. Ia mencari pekerjaan sampingan sebagai penjual arang.

Dia menjual arang kepada pedagang sate di wilayah Solo Raya. Satu karung arang dijual seharga Rp 5.000.

Meski untungnya tidak banyak, Sulardi mengaku cukup membantu kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Selama ini, Sulardi menggantungkan hidupnya dengan menjual barang-barang antik di Pasar Triwindu Ngarsopuro, Jalan Diponegoro, Solo, Jawa Tengah.

Namun, sejak pandemi Covid-19, pendapatannya menurun drastis karena tidak ada pembeli.

Sepinya pembeli lantaran kebijakan pemerintah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

 

Baca juga: Foto Viral Ibu Guru TK Banting Setir Jadi Montir Bengkel, Begini Kisahnya

Pelanggannya yang kebanyakan dari luar daerah tidak bisa masuk ke Solo karena harus melengkapi berbagai persyaratan perjalanan.

Belum lagi sektor pariwisata yang menjadi pemasukan terbesar pendapatannya itu harus ditutup sementara untuk mencegah penularan Covid-19.

Alhasil, banyak wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri yang biasanya datang ke Pasar Triwindu dan memborong barang-barang antik juga tidak bisa masuk ke Solo.

Tidak ingin menanggung rugi banyak karena sepi pembeli, Sulardi yang memiliki kios barang antik di lantai dua Pasar Triwindu Solo harus menutup sementara kiosnya.

"Saya menutup sementara karena sepinya pembeli itu selama tujuh bulan. Ini saya buka lagi tapi ya masih sepi pembeli," kata Sulardi, warga asal Wonogiri kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Minggu (22/8/2021).

Meski kondisinya masih sepi pembeli, Sulardi mengaku merasa sedikit lega karena ada pengunjung yang datang ke Pasar Triwindu walaupun hanya sekadar berswafoto.

"Mungkin adik-adik (pengunjung) itu bosen di rumah ya cuma foto-foto. Silakan lihat-lihat saja tidak apa-apa. Kan seakan-akan mereka mengenalkan pasar kita," sambung dia.

Baca juga: Pelaku Pariwisata di Banyumas Banting Setir Jualan Es Kelapa Muda untuk Bertahan Hidup

Sulardi merasa senang karena apa yang dilakukan pengunjung tersebut dapat menginformasikan kembali kepada masyarakat lain terhadap Pasar Triwindu Solo.

"Iya senang ada pengunjung. Silaturahmi yang penting sehat dulu. Lha bagaimana jalan-jalan ditutup, antar kota tidak boleh masuk kan pengaruh juga," ungkap Sulardi yang berjualan barang antik sejak tahun 1992.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com