MAGETAN, KOMPAS.com – Beredarnya kabar sekolah SMAN 1 Plaosan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menahan ijazah siswanya yang telah lulus dibantah oleh pihak sekolah.
Kepala SMAN 1 Plaosan Maskuntadi mengatakan, sekitar 20 lulusan siswa di sekolahnya diakui belum mengambil ijazah karena belum melunasi administrasi sekolah.
“Saya tahunya ijazahnya belum diambil sekitar 20 siswa, itu termasuk siswa yang dulu yang belum mengambil karena masih ada administrasi yang belum diselesaikan,” ujar Maskuntadi, saat ditemui di lingkungan SMAN 1 Plaosan, Senin (23/8/2021).
Maskuntadi mengatakan, pihak sekolah tidak pernah mempersulit siswa yang membutuhkan dokumen ijazah untuk kepentingan kerja maupun melanjutkan sekolah.
Namun, selama siswa belum melunasi administrasi sekolah, maka pihak sekolah mempersilakan siswa memfotokopi ijazah dan legalisir.
Dia memastikan tidak ada penahanan ijazah siswa.
"Kami tidak mempersulit kebutuhan data siswa, tapi selama belum menyelesaikan administrasi ijazah kami simpan,” imbuh dia.
Wakil Kepala SMAN 1 Plaosan Lahuli membantah terkait kabar yang menyebutkan pihak sekolah menahan ijazah salah satu siswa berinisial V.
Dia menyebutkan, ijazah tersebut memang belum diambil oleh siswa yang bersangkutan tanpa alasan yang jelas.
“Siswanya sendiri yang belum mengambil. Tidak ada penahanan ijazah,” ucap dia.
Guru Bagian Kurikulum SMAN 1 Plaosan Tutut Widiarto mengatakan, sejak dinyatakan lulus pada Mei 2021, siswa berinisial V belum mengambil ijazah miliknya.