Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Menahan Puluhan Ijazah, Kepsek SMAN 1 Plaosan: Selama Belum Menyelesaikan Adminstrasi,i Kami Simpan

Kompas.com - 23/08/2021, 13:35 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Beredarnya kabar sekolah SMAN 1 Plaosan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menahan ijazah siswanya yang telah lulus dibantah oleh pihak sekolah.

Kepala SMAN 1 Plaosan Maskuntadi mengatakan, sekitar 20 lulusan siswa di sekolahnya diakui belum mengambil ijazah karena belum melunasi administrasi sekolah.  

“Saya tahunya ijazahnya belum diambil sekitar 20 siswa, itu termasuk siswa yang dulu yang belum mengambil karena masih ada administrasi yang belum diselesaikan,” ujar Maskuntadi, saat ditemui di lingkungan SMAN 1 Plaosan, Senin (23/8/2021).

Maskuntadi mengatakan, pihak sekolah tidak pernah mempersulit siswa yang membutuhkan dokumen ijazah untuk kepentingan kerja maupun melanjutkan sekolah.

Baca juga: Petugas Curiga, Ternyata 3 Pegawai Koperasi dari Maumere Pakai Rapid Antigen Palsu Saat Keluar Daerah

Namun, selama siswa belum melunasi administrasi sekolah, maka pihak sekolah mempersilakan siswa memfotokopi ijazah dan legalisir.

Dia memastikan tidak ada penahanan ijazah siswa.

"Kami tidak mempersulit kebutuhan data siswa, tapi selama belum menyelesaikan administrasi ijazah kami simpan,” imbuh dia.

Wakil Kepala SMAN 1 Plaosan Lahuli membantah terkait kabar yang menyebutkan pihak sekolah menahan ijazah salah satu siswa berinisial V.

Dia menyebutkan, ijazah tersebut memang belum diambil oleh siswa yang bersangkutan tanpa alasan yang jelas.

“Siswanya sendiri yang belum mengambil. Tidak ada penahanan ijazah,” ucap dia.

Guru Bagian Kurikulum SMAN 1 Plaosan Tutut Widiarto mengatakan, sejak dinyatakan lulus pada Mei 2021, siswa berinisial V belum mengambil ijazah miliknya.

 

Pada tanggal 1 Agustus, siswa itu sempat mempertanyakan kekurangan administrasi yang harus dipenuhi, dan pada tanggal 16 Agustus siswa bersama orangtuanya pergi ke sekolah untuk melunasi kekurangan administrasi sekolah.

“Totalnya administrasi yang belum dibayar Rp 2.337.000,” kata dia.

Sebelum melunasi kekurangan administrasi sekolah, orangtua siswa sempat mengeluhkan banyaknya pembayaran yang harus dilunasi.

Tutut selaku pihak sekolah mengaku banyaknya tunggakan yang harus dibayar karena siswa masih memiliki tunggakan pembayaran seragam sekolah saat duduk di kelas 10 sebesar Rp 837.000.

Kemudian, kekurangan iuran komite kelas 10 sebesar Rp 750.000 serta tambahan biaya sampul ijazah dan fotokopi Rp 100.000.

Selanjutnya, pembayaram album kelulusan Rp 100.000 serta sejumlah tunggakan pembayaran lainnya sehingga jmlah totoal mencapai Rp 2.337.000.

Baca juga: Berawal dari Patroli Drone, TNI Gempur KKB dan Kuasai Markasnya, Ini yang Ditemukan

 

"Tanggal 16 Agustus kemarin sudah dilunasi, tapi tiba-tiba orangtua V keluar sekolah sementara ijzah tidak diambil, hingga ada berita sekolah menahan ijazah siswa,” ucap Tutut.

Saat ini, pihak sekolah berusaha meminta klarifikasi kepada orangtua siswa terkait beredarnya pemberitaan adanya penahan ijazah siswa sekolah.

Lahuli mengaku pihak sekolah memberikan kelonggaran kepada orangtua siswa yang tidak mampu untuk mengajukan surat keterangan tidak mampu jika mengalami kesulitan pembayaran.

“Kami persilakan bagi yang tidak mampu untuk mengajukan surat keterangan tidak mampu, kami akan bantu. Tapi, selama ini tidak ada pengajuan tersebut,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com