Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita EP, Warga Sragen Jadi Korban Penipuan Arisan Online, Kerugian Capai Rp 163,5 Juta

Kompas.com - 21/08/2021, 17:35 WIB
Labib Zamani,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - EP (32) warga Sragen, Jawa Tengah menjadi salah satu korban dugaan penipuan dan penggelapan uang dengan modus arisan online "Arisan Investasi Aleghoz" melalui aplikasi WhatsApp.

EP telah mengadukan terduga pelaku arisan online DH, selaku owner Arisan Investasi Aleghoz ke Kepolisian Resor (Polres) Sragen.

EP menceritakan dirinya ikut arisan online yang dikelola oleh DH warga Kacamatan Ngrampal, Sragen baru sekitar satu bulan.

Baca juga: Hidup Sebatang Kara Setelah Ayah Ibu Meninggal karena Covid-19, Bocah Vino Dijemput Pulang ke Sragen

Dia masuk sebagai anggota pada 25 Juni 2021 setelah mendapat informasi dari salah satu temannya yang juga menjadi korban arisan.

Setelah dimasukkan ke dalam grup WA, EP kemudian ditelepon DH yang ingin menawarinya ikut bergabung menjadi anggota arisan.

"Ownernya ini (DH) datang ke tempat saya. Intinya menawari arisan. Setelah itu saya melihat anggota grup ternyata teman-teman saya banyak. Dari situ saya mantap ikut," kata EP dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (21/8/2021).

Baca juga: Polres Blora Terima Aduan Korban Arisan Online dengan Kerugian Capai Rp 43 Miliar

EP juga tidak menaruh curiga karena arisan online Aleghoz yang dikelola oleh DH tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2019.

Anggotanya, kata EP juga dari berbagai kalangan. Mereka ada pegawai perbankan, PNS dan lain-lainnya.

Sehingga membuat EP semakin yakin ikut bergabung menjadi anggota arisan online Aleghoz.

"Ini arisan juga sudah jalan dari tahun 2019. Belum ada masalah. Saya kira juga aman-aman saja," ungkap dia.

Satu bulan ikuti arisan

EP ikut sebanyak 10 arisan dengan jumlah setoran mulai dari Rp 8,5 juta hingga Rp 30 juta per arisan. Dia menyetorkan uang arisan pertama pada 25 Juni 2021 sebesar Rp 8,5 juta.

Rencananya uang arisan tersebut akan dicairkan pada 18 hari setelah penyetoran dengan memperoleh Rp 10,5 juta.

"Saya ambil arisan itu kisaran Rp 8,5 juta sampai Rp 30 juta per arisan. Sedangkan saya mengambil 10 arisan," terang EP.

Setelah jatuh tempo yang dijanjikan, ternyata uang arisan EP tidak kunjung dicairkan oleh DH. Padahal, EP sudah menyetorkan 10 arisan.

EP kemudian menemui DH untuk menanyakan kepastian kapan uang arisannya tersebut akan dicairkan.

Bahkan, EP sampai membuat surat pernyataan di atas materai kepada DH agar mengembalikan uang arisan dengan total sebesar Rp 163,5 juta dalam batas waktu akhir 5 Agustus 2021.

"Saya tanyakan lagi tidak ada kejelasan. Dan dengan berbagai alasan tidak punya uang dan sebagainya," ungkap dia.

 

Berharap janji ditepati

Menurut EP tidak hanya dirinya yang menjadi korban arisan Aleghoz. Di Sragen, katanya, ada sekitar 25 orang yang juga menjadi korban.

Selain di Sragen, korban arisan online Aleghoz ini ada dari Semarang dan daerah lainnya. Diperkirakan total ada lebih dari 50 orang.

"Kalau dihitung kerugian saya Rp 163,5 juta," ungkap dia.

Lantaran tidak ada itikad baik DH untuk mengembalikan uang arisannya itu, EP pun mengadukan DH ke Polres Sragen pada Senin (16/8/2021).

"Harapannya terlapor (DH) bisa menepati janjinya dengan mengembalikan uang arisan," terang EP.

Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Sragen AKP Suwarso membenarkan ada pengaduan dari korban arisan online Aleghoz ke Polres Sragen.

"Iya, ada aduan korban (arisan online Aleghoz). Masih diproses," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com