Heri mengisahkan, perjalanan Dwita yang bercita-cita menjadi anggota Polri tersebut untuk menjadi bagian Paskibraka di Istana Negara cukup panjang.
"Saat itu dia bilang ke saya, meminta doa saya dan ibunya untuk ikut seleksi Paskibraka. Dia ingin sekali menjadi bagian pengibar bendera di Jakarta," kata Heri.
Perjalanan panjang Dwita hingga ke Jakarta diawali dari tingkat paling bawah, tingkat kecamatan.
Satu per satu tahapan dijalani dengan tekun dan doa.
Hingga akhirnya, nama siswa kelas Xl MIPA 1 itu muncul untuk lanjut ke tahapan seleksi kabupaten.
Terdapat ratusan siswa yang mengikuti seleksi itu. Usaha Dwita makin kentara.
Dwita terpilih untuk lanjut seleksi ke tingkat provinsi di Kota Pekanbaru. Dia kembali berjuang dengan ratusan pelajar terbaik Bumi Lancang Kuning.
Sempat khawatir akibat pandemi Covid-19, Heri pun ikhlas melepas putri kesayangannya dari desa ke kota.
Seleksi di Kota Pekanbaru berlangsung selama empat hari, sejak 19 Mei hingga 22 Mei 2021.
Baca juga: Jerit Pelaku Pariwisata Bali di HUT ke-76 RI: Sudah Lama Tutup, Keadaannya Sudah Sulit...
Di hari terakhir, teleponnya berdering. Terdengar Isak tangis nun jauh di ujung telepon. Dwita terpilih untuk berada di Istana Negara.
Sempat tidak percaya. Namun, dia yakin inilah berkat doa.
Doa orangtua yang tak pernah putus. Diiringi usaha yang tak kenal lelah.
"Saya bangga sekali. Teman-teman di tempat kerja juga begitu bangga. Ada anak kebun yang berhasil lolos ke tingkat nasional," ucap Heri.
Anak kebun adalah istilah yang akrab disematkan kepada para anak karyawan PTPN V.
Heri mengatakan, dukungan perusahaan bagi pengembangan prestasi anak-anak karyawan perusahaan sangat besar.
Dia mengapresiasi kebijakan PTPN V yang tidak melupakan pendidikan anak-anak karyawan dan masyarakat di sekitar perkebunan akan pentingnya pendidikan.
"Jika saya bukan karyawan PTPN V, mungkin tidak akan pernah melihat Dwita berada di sana. Saya tidak berhenti bersyukur atas semua ini," kata Heri.
"Kami sangat terharu dan bahagia melihat Dwita jadi Paskibraka di Istana Negara," tambah istri Heri, Nurdiana.
Sementara itu, sebelumnya Dwita mengatakan menjadi sebuah kehormatan bagi dirinya menjadi Paskibraka di Istana Negara.