Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapuh dan Dibalut Kain Merah, Ini Sejarah Candi Lor Peninggalan Mpu Sindok di Tahun 937 Masehi

Kompas.com - 15/08/2021, 16:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Foto Candi Lor dibalut kain merah putih yang ada di Nganjuk, Jawa Timur, viral di media sosial.

Namun pemasangan kain merah putih di badan candi menimbulkan kekhawatiran warga karena kondisi bata bangunan candi tersebut sangat rapuh.

Apalagi untuk memasang kain merah putih yang cukup besar, seseorang harus memanjat bangunan candi tersebut yang kemungkinan bisa merusak struktur candi.

Baca juga: Badan Candi Lor Dibalut Kain Merah Putih, Kepala BPBD Nganjuk: Enggak Usah Khawatir, Kami Sudah Hati-hati

Hal tersebut disampaikan Sukadi, pegiat sejarah dari Komunitas Pecinta Sejarah Nganjuk. Ia mengatakan hanya dengan sedikit sentuhan dan gesekan, batu bata candi tersebut bisa ambrol.

“Melihat pemandangan kain merah putih dibalutkan pada tubuh Candi Lor rasanya miris sekali. Bangga dengan warna merah putih, tapi miris ketika melihat bangunan Candi Lor dipanjat saat memasang kain yang begitu besar,” kata Sukadi.

Padahal menurut dia, pemerintah setempat sebelumnya sudah membuat tulisan larangan untuk memanjat bangunan candi.

Baca juga: Respons BPCB Jatim soal Badan Candi Lor Dibalut Kain Merah Putih

“Pemerintah melalui Dinas Pariwisata sudah memberi tulisan dilarang memanjat karena memang kondisinya sudah mengkhawatirkan. Kalau menurut saya, kegiatan seperti itu bukan nguri-uri budaya bangsa, justru mempercepat kerusakan,” tuturnya.

Ia mengatakan jika akan melakukan kegiatan sebaiknya dilakukan di sekitar bangunan sehingga tidak mengancam keselamatan situs.

“Alangkah baiknya kegiatan cukup dilakukan di bawah candi atau sekitaran, agar tidak menambah kekhawatiran. Pemda Nganjuk segera bertindak untuk Cand Lor agar bebas dari kegiatan yang mengancam keselamatan situs,” pintanya.

Baca juga: Heboh Badan Candi Lor Peninggalan Mpu Sindok Dibalut Kain Merah Putih, Warga: Rapuh, Bisa Ambrol

Dibangun tahun 937 masehi oleh Mpu Sindok

Candi Lor, di bagian atas bangunan tumbuh pohon kepuh berukuran besarKOMPAS.COM/USMAN HADI Candi Lor, di bagian atas bangunan tumbuh pohon kepuh berukuran besar
Candi Lor berada di Jalan Panglima Sudirman, Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa timur.

Bangunan candi yang sudah rusak parah tersebut terdiri dari tumpukan bata yang menyerupai kerucut. Oleh warga sekitar, candi tersebut dinamai Candi Boto karena terdiri dari tumpukan batu bata.

Candi Lor didirikan oleh raja pertama Kerajaan Medang atau Mataram Hindu periode Jawa Timur yakni Mpu Sindok.

Baca juga: Candi Lor, Peninggalan Mpu Sindok Dalam Cengkeraman Akar Pohon

Diperkirakan candi tersebut ada sejak 937 masehi dan dibangun untuk memperingati kemenangan Mpu Sindok saat melawan tentara Melayu dari Wangsa Sailendra.

Perang tersebut terjadi antara 928 sampai 929 di sekitar Anjuk Ladang. Hal tersebut berdasarkan penemuan jayastamba atau tugu kemenangan di sekitar Candi Lor.

Saat perang, penduduk sipil Anjuk Ladang membantu Mpu Sindok. Sehingga saat mereka menang, Mpu sindok membangun Wangsa Isyana di Tamlang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com