NGANJUK, KOMPAS.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk Abdul Wakid angkat bicara mengenai polemik pemasangan kain merah putih di badan Candi Lor Nganjuk.
Wakid memastikan bahwa proses pemasangan kain merah putih tersebut sesuai dengan prosedur dan penuh kehati-hatian.
“Jadi kalau kaitannya dengan kerusakan, enggak usah khawatir, kami juga sudah berusaha sangat hati-hati,” jelas Wakid saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/8/2021).
Baca juga: Heboh Badan Candi Lor Peninggalan Mpu Sindok Dibalut Kain Merah Putih, Warga: Rapuh, Bisa Ambrol
Ia mengeklaim tidak ada kerusakan berarti pada bata Candi Lor usai pemaangan kain merah putih.
“Kami juga memaklumi karena ini (inventarisasi) cagar budaya, saya juga pernah (berdinas) di Dinas Pariwisata jadi sangat memahami,” lanjut dia.
Wakid melanjutkan, pemasangan kain merah putih itu sebenarnya bagian dari kegiatan "Ngruwat Bumi Anjuk Ladang Menuju Nusantara Jaya”.
Kegiatan tersebut diadakan oleh Yayasan Keraton Mpu Sindok Jayastamba.
Sementara BPBD, lanjut Wakid, memutuskan untuk bergabung dengan kegiatan tersebut.
“Kami ikut kegiatan ini untuk doa bersama dalam rangka agar penyebaran Covid-19 ini biar segera berakhir. Kegiatan ini dari yayasan yang sudah dilakukan setiap tahun, dan kami dulu juga pernah hadir,” sambung Wakid
Ia memastikan, kegiatan tersebut tidak ada kaitan dengan kepentingan pribadi, politik, maupun golongan.
Baca juga: Respons BPCB Jatim soal Badan Candi Lor Dibalut Kain Merah Putih
Kegaiatan ruwatan itu, lanjutnya, hanya bertujuan untuk doa bersama agar warga terhindar dari Covid-19.
“Ini murni doa untuk mendoakan kepada seluruh masyarakat yang ada di Nganjuk khususnya, dan umumnya masyarakat yang ada di seluruh Indonesia agar segera terhindar dari virus Covid-19 ini,” sebutnya.
Wakid memastikan kegiatan tersebut bakal digelar dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.
“Kalau kaitannya dengan kerumunan ya enggak. Wong doa ini maksimal 20 orang, 20 orang itu maksimal,” ungkap Wakid.
“Kemarin juga sudah kita semproti dengan disinfektan. Terus nanti juga kita siapkan untuk hand sanitizer. Jadi jangan khawatir, saya sendiri juga orang Satgas juga paham kaitannya dengan protokol kesehatan ini,” pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, kondisi badan Candi Lor yang terbalut kain merah putih viral di media sosial (medsos). Di antara yang mengunggah kondisi Candi Lor terbalut kain merah putih ialah akun @cerita_nganjuk di instagram.
Tak hanya di instagram, rupanya kondisi Candi Lor terbalut kain merah putih juga ramai dibahas warganet di facebook. Adalah akun @Sukadimr Sukadi yang postingannya viral.
Akun @Sukadimr Sukadi ialah milik pegiat sejarah dari Komunitas Pecinta Sejarah Nganjuk, Sukadi.
Pemasangan kain merah putih di badan Candi Lor menuai kontroversi, karena proses pemasangannya yang dilakukan dengan cara memanjat bata Candi Lor dianggap bisa mengencam kelestarian candi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.