Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapuh dan Dibalut Kain Merah, Ini Sejarah Candi Lor Peninggalan Mpu Sindok di Tahun 937 Masehi

Kompas.com - 15/08/2021, 16:10 WIB
Rachmawati

Editor

Delapan tahun setelah peperangan tersebut, Mpu Sindik memindahkan pusah pemerintahan dari Tamlang ke Watugaluh yang sama-sama berada di timur Sungai Brantas.

Baca juga: Edarkan Sabu-sabu, Oknum Perangkat Desa di Nganjuk Digerebek Polisi

Kawasan tersebut diduga berada di wilayah Jombang.

“Nah, delapan tahun kemudian baru diberikan hak sima swatantra kepada rakyat kakatikan di Anjuk Ladang tahun 937 masehi, delapan tahun setelah penobatan (Mpu Sindok menjadi raja),” ungkap Sukadi.

Mpu Sindok juga memerintahkan agar dibangun Candi Lor di Anjuk Ladang, yang sekarang masuk Desa Candirejo Nganjuk. Kompleks Candi yang dibangun luasnya diperkirakan mencapai 82-92 hektare.

Ratusan tahun berlalu, Candi lor hanya menyisakan tumpukan batu bata merah yang masih berdiri karena ditopang akar pohon kepuh berukuran besar.

Baca juga: Jejak dr Soetomo di Desa Ngepeh Nganjuk

Warga sekitar meyakini pohon kepuh di atas candi itu berusia ratusan tahun.

Akar pohon inilah yang menopang bangunan, menjalar dan mencengkeram bagian selatan badan candi.

Diperkirakan akar pohon tersebut menajdi salah satu faktor bangunan inti Candi Lor masih bertahan.

Sukadi juga mengatakan jika keberadaan Candi Lor itu pernah dicatat oleh Thomas Stamfford Raffles, Gubernur-Letnan Hindia Belanda yang memerintah tahun 1811 hingga 1816.

Baca juga: Mengenal dr Soetomo, Pahlawan Kemerdekaan Kelahiran Nganjuk

Kain merah putih untuk ruwatan

Proses pemasangan kain merah putih di badan Candi Lor. Foto: IstimewaKOMPAS.COM/USMAN HADI Proses pemasangan kain merah putih di badan Candi Lor. Foto: Istimewa
Pemasangan kain merah putih di badan candi yang rapuh ternyata bagian dari kegiatan Ngruwat Bumi Anjuk Ladang Menuju Nusantara Jaya.

Kegiatan tersebut diadakan oleh Yayasan Keraton Mpu Sindok Jayastamba dan BPBD Nganjuk memutuskan untuk bergabung dengan kegiatan tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk Abdul Wakid mengatakan proses pemasangan kain merah putih tersebut sesuai dengan prosedur dan penuh kehati-hatian.

Baca juga: Guru Agama di Nganjuk Cabuli Muridnya Sejak Kelas 5 SD

Ia mengklaim tidak ada kerusakan berarti saat pemasangan kain merah putih di badan cando.

“Jadi kalau kaitannya dengan kerusakan, enggak usah khawatir, kami juga sudah berusaha sangat hati-hati,” jelas Wakid saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/8/2021).

“Kami juga memaklumi karena ini (inventarisasi) cagar budaya, saya juga pernah (berdinas) di Dinas Pariwisata jadi sangat memahami,” lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com