Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang KGPAA Mangkunegara IX, Sosok yang Merakyat dan Cinta Seni

Kompas.com - 14/08/2021, 07:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Jumat (13/8/2021) menjadi hari kelabu di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. Karangan bunga dukacita tampak berjejer di halaman istana.

Pada dini hari, penguasa Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX, tutup usia.

KGPAA Mangkunegara IX wafat di Jakarta pada pukul 02.50 WIB.

Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Wafat Jumat Dini Hari

Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro Pura Mangkunegaran Supriyanto Waluyo mengatakan, KGPAA Mangkunegara IX meninggal akibat penyakit jantung.

"Beliau (KGPPA Mangkunegara IX) meninggal gerah sepuh (sakit tua). Usianya 70 tahun. Punya sakit jantung," ujarnya, Jumat.

Dari rumah duka di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, jenazah dibawa lewat jalan darat menuju Solo.

Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Meninggal karena Penyakit Jantung

Sekitar pukul 16.12 WIB, iring-iringan mobil pengantar jenazah tiba di Pura Mangkunegaran.

Jenazah lantas disemayamkan di Kagungan nDalem Ageng Pura Mangkunegaran.

Tempat ini dipilih karena sering digunakan sebagai lokasi upacara adat Pura Mangkunegaran.

Putra bungsu KGPAA Mangkunegara IX, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Chakrahutomo Wira Sudjiwo, menyebutkan, ayahnya meninggal sangat mendadak.

Baca juga: Prosesi Pemakaman KGPAA Mangkunegara IX Dilakukan dengan Adat Mataram

Sehari sebelumnya, penguasa Pura Mangkunegaran itu masih terlihat sehat.

"Kanjeng gusti meninggal sekitar pukul 02.00 WIB. Tidak sakit. Kejadiannya mendadak," ucapnya kepada wartawan, Jumat.

Bhre mengaku sempat berkomunikasi dengan ayahnya sehari sebelumnya.

"Kemarin sore saya masih teleponan sama beliau (KGPAA Mangkunegara IX). Karena kemarin saya di Solo," tuturnya.

Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Dimakamkan Minggu, Ini Alasannya

 

Sosoknya merakyat

Menurut Bhre, ayahnya merupakan sosok yang selalu bersemangat.

"Kita harus bisa melanjutkan semangat dan cita-cita kanjeng gusti. Melakukan yang terbaik untuk Mangkunegaran, untuk abdi-abdi bersama dengan keluarga," jelasnya.

Sedangkan, bagi Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro Pura Mangkunegaran Supriyanto Waluyo, Mangkunegara IX adalah penguasa yang arif dan bijaksana. Selain itu, dia juga peduli dengan rakyat kecil.

Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Wafat, Pura Mangkunegaran Belum Pikirkan Pengganti Sementara

"Beliau arif dan bijaksana selama memimpin di Pura Mangkunegaran. Sama orang cilik sangat ngajeni (sama rakyat kecil sangat menghormati)," ungkapnya.

Kenangan mengenai KGPAA Mangkunegara IX juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Saya punya beberapa kenangan dengan beliau, ngobrol sangat santai. Orangnya waktu muda saya tahu sangat gaul, dekat dengan masyarakat. Termasuk keluarga-keluarga dari sana yang setiap Sura biasanya saya diundang,” paparnya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Presiden Jokowi Kirim Karangan Bunga Dukacita Meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX

Mencintai seni

Mangkunegara IX dilahirkan di Surakarta, 18 Agustus 1951. Semasa remaja, Mangkunegara IX mempunya nama remaja GPH Sudjiwo Kusumo.

Dia merupakan putra laki-laki kedua dari KGPAA Mangkunegara VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara VIII.

Melansir situs resmi Puro Mangkunegaran, puromangkunegaran.com, semasa menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Solo, Sudjiwo Kusumo sangat berminat terhadap seni, khususnya tari.

Baca juga: Tiba di Solo, Jenazah KGPAA Mangkunegara IX Disemayamkan di Kagungan Ndalem Ageng

Maka ketika dia naik takhta, Mangkunegara IX peduli terhadap perkembangan kesenian.

Pada masa pemerintahannya, tari gaya Mangkunegaran disebut mengalami perkembangan.

Sejumlah karya tercipta, antara lain Tari Bedhaya Suryosumirat (1990), Tari Kontemporer Panji Sepuh (1993), Tari Puspita Ratna (1998), dan Tari Kontemporer Krisis (1999).

GPH Sudjiwo Kusumo dinobatkan menjadi penguasa Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX pada 24 Januari 1988.

Baca juga: Putra Bungsu Kenang Sosok KGPAA Mangkunegara IX: Selalu Bersemangat

 

Dimakamkan dengan adat Mataram

Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro Pura Mangkunegaran Supriyanto menerangkan, jenazah Mangkunegara IX bakal dimakamkan dengan prosesi adat Mangkunegaran dan Mataram.

Ia menjelaskan, prosesi ini secara garis besar tidak ada perbedaan dengan tata cara pemakaman masyarakat Jawa lainnya.

"Cuma karena ini raja ada perbedaan," sebutnya.

Baca juga: Ganjar Kenang KGPAA Mangkunegara IX: Sosoknya Dekat dengan Masyarakat

Perwakilan staf Humas Pura Mangkunegaran Joko Pramudyo menambahkan, jenazah bakal dimakamkan pada Minggu (15/8/2021) pukul 10.00 WIB.

Kata Joko, hari tersebut dipilih usai keluarga mengadakan rapat bersama.

"Itu sesuai keputusan rapat. Mungkin memberikan kesempatan kepada para takziah," sambungnya.

Baca juga: Raja Mangkunegaran Solo Wafat, Sosoknya Disebut Peduli dengan Rakyat Kecil

Dalam prosesi pemakaman, Pura Mangkunegaran akan menerapkan protokol kesehatan ketat terhadap para pelayat.

Jenazah KGPAA Mangkunegara IX akan dikebumikan di Kagungan-Dalem nDalem Astana Girilayu, Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian), puromangkunegaran.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com