Johanes Abraham Dimara ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 8 November 2010. Ia lahir di Korem, Biak Utara, Papua pada 16 April 1916 dengan nama Arabel.
Saat ia berusia 13 tahun, Dimara diangkat sebagai anak oleh Elias Mahubesi, anggota polisi Ambon.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan setingkat SD pada tahun 1930 dan melanjutkan sekolah pertanian di Laha.
Ia lalu sekolah agama (Injil) dari tahun 1935 hingga 1940. Sebagai seorang lulusan agama, Dimara bekerja sebagai guru Injil di Kecamatan Leksuka, Pulau Buru.
Baca juga: Johannes Abraham Dimara: Latar Belakang, Perjuangan, dan Kematian
Tahun 1946, Dimara ikut serta dalam pengibaran bendera merah putih di Namlea, Pulau Buru. Ia juga turut memperjuangkan pengembalian wilayah Irian Barat ke tangan Republik Indonesia.
Pada tahun 1054, Dimara yang menjadi anggota TNI dan menjabat sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Irian Barat ditangkap oleh tentara Kerajaan Belanda.
Ia dibuang ke Digul dan dibebaskan pada tahun 1960.
Johannes Abraham Dimara meninggal di usia 84 tahun, 20 Oktober 2000 di Jakarta.
Baca juga: Daftar 20 Jenis Ikan Bersirip yang Dilindungi, dari Pari Sungai Tutul hingga Arwana Irian
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino | Editor : Serafica Gischa, Ari Welianto, Nibras Nada Nailufar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.