Pihak RSUD Ngudi Waluyo yang merupakan rumah sakit rujukan utama Covid-19 di Kabupaten Blitar mengonfirmasi adanya pasien S yang belum bisa mendapatkan pelayanan karena kondisi sedang penuh.
Humas RSUD Ngudi Waluyo, Mustiko, mengatakan, berdasarkan catatan yang ada di instalasi gawat darurat (IGD) S mendaftar pada Senin pukul 23.00 WIB.
"Kami tidak menolak sebenarnya, hanya menyatakan 'waiting list' saat itu sudah 20 calon pasien. Jadi harus menunggu," ujar Mustiko, kepada Kompas.com, Kamis (5/8/2021).
Menurut Mustiko, saat itu ruang IGD maupun ruang perawatan isolasi juga penuh.
Berdasarkan pemeriksaan dan gejala yang dialami, lanjut Mustiko, S menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Gubernur NTT Laporkan Pegiat Organisasi Antikorupsi ke Polisi
Ketika datang, kata dia, saturasi oksigen S sudah rendah yaitu di angka 78 persen.
Mustiko membantah pihaknya meminta pasien S menunggu karena tidak tersedia oksigen. Namun, karena ruang perawatan sudah penuh.
Ketika akhirnya ada ruang yang bisa digunakan yaitu pada Selasa pukul 03.00 WIB, lanjut dia, pihak IGD RSUD Ngudi Waluyo berusaha menghubungi nomor telepon yang ditinggalkan oleh keluarga S.
"Kami telepon sebanyak 3 kali untuk memberitahukan bahwa calon pasien sudah bisa masuk, tapi tidak ada respons," kata Mustiko.