Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo, Guru SMP di Gunungkidul Ini Sudah Singgahi 77 Negara

Kompas.com - 05/08/2021, 10:26 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sosok Wahyana menjadi sorotan usai memimpin pertandingan final badminton nomor tunggal putri antara Chen Yu Fei (China) dan Tai Tzu Ying (Taiwan) dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Wasit berusia 53 tahun itu ternyata berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 4 Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pria lulusan Fakultas Olahraga Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta – sekarang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) – ini sudah menyinggahi 77 negara saat bertugas sebagai wasit.

Berbagai pertandingan telah ia pimpin, mulai dari ajang SEA Games, ASEAN Games, Kejuaraan Dunia, Paralimpic, Piala Sudirman, Piala Thomas/Uber, hingga World Tour Finals.

Wahyana mengatakan, bisa memimpin laga final di Olimpiade merupakan kebanggan tersendiri.

"Dari 36 wasit yang ada, ada 11 orang dari Asia dan saya merupakan satu-satunya dari Indonesia yang dipercaya untuk memimpin jalannya pertandingan tim tunggal putri dalam memperebutkan medali emas. Tentu ada sebuah kebanggaan tersendiri, sebab dalam final itu hanya dicari wasit terbaik dari seluruh yang ada, alhamdulillah," ujarnya, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Wahyana, Guru di Gunungkidul Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Pimpin Final Tunggal Putri

Dia menyebut, pencapaiannya itu adalah puncak kariernya sejauh ini.

"Kalau yang Olimpiade boleh dikatakan ya top karier saya," ucapnya kepada Kompas.com.

Selain babak final, Wahyana juga menjadi wasit dalam laga-laga badminton lainnya di Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Sejak 24 Juli sampai 1 Agustus 2021, rata-rata dua sampai empat pertandingan dia pimpin.

Tahun ini, masih ada tiga perhelatan internasional, yaitu Indonesia Master, Indonesia Open Super Tour 1000, dan BWF Final Tour yang akan digelar akhir November-awal Desember 2021 di Bali.

Wahyana menuturkan, ia sebenarnya masih memiliki satu pertandingan di Spanyol, tetapi dibatalkan karena tidak mungkin mengurus visa dalam waktu singkat.

Baca juga: Jadi Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Wahyana Tak Lupakan Kewajibannya Mengajar

 

Perjalanan karier

Ilustrasi bulu tangkisPixabay/Saif71 Ilustrasi bulu tangkis

Dalam kesehariannya, Wahyana merupakan Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Patuk.

Warga Kabupaten Sleman, DIY, ini mengaku senang menggeluti dunia olahraga.

Sebelum menjadi wasit, Wahyana sempat menjadi atlet bola voli. Dia bahkan menjadi anggota tim voli DIY.

Baca juga: Ayah Apriyani Rahayu Ketiban Untung, Dapat Rp 100 Juta dan Rumah Usai Anaknya Sukses di Olimpiade

Akan tetapi, karena cedera ankle, dia memutuskan berhenti dan memilih bulu tangkis, tetapi sebagai wasit.

Awalnya, Wahyana menjadi hakim garis dari tahun 1998 sampai 2000 di berbagai turnamen.

Kemudian, ia mengikuti ujian kompetensi di tingkat DIY dengan hasil terbaik. Lalu, dia kembangkan lagi di tingkat nasional dan Asia.

Baca juga: Jaya di Olimpiade, Greysia/Apriyani Dapat Hadiah di Kampung Halamannya

"Di tingkat nasional A, saya mendapatkan capaian terbaik. Kemudian saya dikirim mengikuti Asia Accreditation di Kuala Lumpur pada tahun 2006 silam. Lanjut lagi Asia Certification di Johor," jelasnya.

Tak berhenti sampai di sana, Wahyana kembali mengikuti BWF Accreditation hingga akhirnya memperoleh sertifikasi atau lisensi tertinggi pada tahun 2016.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com