YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wahyana (54), guru olahraga di SMPN 4 Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah malang melintang menjadi wasit pertandingan bulu tangkis di berbagai negara.
Namun, dalam menjalani profesinya sebagai guru, ia tetap profesional.
Setiap hari Wahyana menyusuri jalan Yogyakarta-Wonosari yang ditempuh selama lebih dari satu jam perjalanan.
"Ya beliau menglaju, tapi kalau berangkat pagi termasuk datang awal ke sekolah walaupun jauh. Kalau disiplin kerja memang bagus beliau," kata Kepala Sekolah SMPN 4 Patuk Fatkhu Rokhman saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Wahyana, Guru di Gunungkidul Wasit Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, Pimpin Final Tunggal Putri
Dia mengatakan, sebagai rekan kerja, dia bersama teman-teman guru dan karyawan SMPN 4 Patuk merasa bangga dengan prestasi pria asal Kapanewon Godean, Sleman, itu.
Pertama kali jadi PNS tahun 1995, Wahyana sudah bertugas di SMPN 4 Patuk, dan selama itu pula bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai guru mata pelajaran olahraga atau PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan).
Bahkan, untuk mencapai posisi sekarang ini, Wahyana meniti satu per satu jenjang lisensi. Saat menjadi wasit tingkat internasional pun dia jalani bersamaan sambil mengajar.
Bahkan, ketika harus meninggalkan muridnya, ia menyiapkan guru pengganti sehingga murid tetap mendapatkan pelajaran.
"Berangkat dengan surat tugas resmi, luar negeri juga harus bupati. Kalau Indonesia, cukup kepala dinas," ucap Fatkhu.
Selama pandemi seperti saat ini, Wahyana lebih mudah menjalani profesinya. Sebab, pembelajaran menggunakan sistem daring. Wahyana tetap bisa mengajar meski sedang di luar negeri. Dia pun masih mengajar saat pergelaran Olimpiade Tokyo 2020.
Bahkan, tugas sebagai wakil kepala sekolah masih dijalani sebagaimana mestinya.
"Selama di Tokyo saya belum pernah perlu ngaruhke (menyapa), tapi sudah terlaksana (tugas sebagai guru dan wakil kepala sekolah)," kata Fatkhu.
Wahyana dikenal sebagai sosok yang dekat dengan para pelajar dan rekan guru. Menurut Fatkhu, Wahyana sampai sekarang masih aktif saling berkomunikasi dengan dirinya, para guru, dan pelajar.
"Anak-anak juga senang kalau diajar oleh beliau," kata dia.
Menurut dia, rekan sesama guru mengaku senang bahwa Wahyana bisa menggapai salah satu cita-citanya menjadi wasit partai final Olimpiade.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.