Sejak pandemi Covid-19 melanda pendapatannya berkurang, sehingga dia memutuskan berjualan cendol.
Wahyu berpikir untuk melakukan inovasi penjualan, agar berbeda. Muncul ide menggunakan kostum berbeda, kebetulan salah seorang temannya pengrajin kostum.
Bermodal uang Rp 700.000, Wahyu memesan baju Ksatria Baja Hitam komplit.
Warung berada di pinggir jalan ini cukup unik, karena Wahyu tak segan menyapa pengendara sepeda motor menggunakan kostum satria baja hitam. Omzet yang dia dapat juga terdongkrak naik.
Baca juga: Video Satria Baja Hitam Jualan Cendol di Gunungkidul Viral, Ini Cerita di Baliknya
Lutfi Ramli (34), pedagang bakso cilok keliling asal Kelurahan Punia, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menarik perhatian pembeli karena penampilannya yang nyentrik saat berjualan.
Setiap berjualan, pedagang bakso cilok ini memakai setelan jas lengkap dengan dasi dan sepatu pantofel.
Lutfi mengatakan, hal ini Ia lakukan untuk menarik minat para pembeli di tengah situasi pandemi.
Lutfi menceritakan, dia mulai berjualan cilok sejak tahun 2014 saat masih bekerja sebagai staf di Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB.
Baca juga: Cerita Lutfi, Jual Cilok Pakai Jas dan Dasi, Pembeli Ajak Berfoto hingga Omzet Meningkat
Tahun 2017, Lutfi lantas mengundurkan diri dari BPPD dan memilih fokus untuk berjualan cilok karena hasil yang menggiurkan.
Meski pada awal ia merasa gerah karena harus mengenakan jas saat berjualan, lama-kelamaan ia mengaku mulai terbiasa.
"Kalau dibilang panas ya panas, tapi karena sudah terbiasa enggak panas sih," kata Lutfi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi, Ari Himawan Sarono, Markus Yuwono, Teuku Muhammad Valdy Arief, Karnia Septia | Editor : Aprillia Ika, Robertus Belarminus), Kompas TV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.