KOMPAS.com - Lutfi Ramli (34) punya cara unik untuk menarik pembeli.
Saat berkeliling menjajakan cilok, pria ini berdandan bak pejabat. Dia memakai setelan jas, lengkap dengan dasi dan sepatu pantofel.
Penjual cilok di Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini mengaku melakukan terobosan itu agar dagangannya bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Pasalnya, usaha cilok yang ia geluti sejak 2014 ikut terimbas oleh pandemi.
"Awalnya sih karena kondisi pandemi virus corona ini. Apalagi dengan PPKM darurat ini. Jadi pedagang kecil seperti saya ini kesulitan sekali untuk mendapatkan pelanggan. Akhirnya berpikir untuk menggunakan jas, sepatu, menggunakan dasi," ujarnya, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Cerita Pedagang Cilok Berdandan bak Pejabat, Pakai Jas dan Berdasi untuk Menarik Pembeli
Menurutnya, ide berkostum pejabat tercetus dari pemberitaan media.
"Terinspirasi dari yang pernah ada di luar daerah. Kalau di Jakarta itu kan berbagai macam kostum yang digunakan, makanya terinspirasi dari situ juga sih. Di Lombok kan belum ada, kenapa tidak mencoba," ucapnya kepada Kompas.com.
Lalu, dengan bantuan kakaknya, Nurul Hikmah (37), yang memiliki usaha salon, Lutfi didandani layaknya pejabat.
Ia pun mulai mencicipi hasilnya. Meski baru seminggu mengenakan setelan pejabat, omzetnya langsung meningkat.
"Sebelum menggunakan jas yang laku terjual itu 50 cup atau 2 kilogram. Sejak menggunakan jas, kami mulai 3 kilogram. Alhamdulillah habis terjual," bebernya.
Dengan berdandan nyentrik, pembeli cilok Lutfi tak jarang turut meminta foto bareng dengan “sang pejabat”. Tak cuma itu, videonya pun menjadi viral di media sosial.
Baca juga: Cerita Lutfi, Jual Cilok Pakai Jas dan Dasi, Pembeli Ajak Berfoto hingga Omzet Meningkat