Adi membagikan tips kekompakannya. Menurutnya, sesuatu harus diawali dari dirinya sendiri, misalnya senantiasa berupaya memberikan contoh tindakan.
Selain itu juga kerap mengajak mereka berbicara dari hati ke hati agar timbul persamaan persepsi.
"Kita sendiri yang harus memberi contoh. Ing ngarso sung tulodho," ungkapnya.
Meski demikian, dia tidak menampik adanya rasa capek dan penat saat bertugas. Itu adalah sifat manusiawi, tetapi yang terpenting harus selalu ada motivasi.
Bagi Adi, motivasinya adalah kesadaran kewajiban dan tugas yang diamanatkan kepadanya. Sehingga, ia akan menjalankan amanah semaksimal mungkin.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Warga Kediri jika Ada Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman?
"Misalnya saat tugas, kan, ada tiga pilar yang saling mendukung. Kalau saya kecapekan, masih ada Bhabinkamtibmas maupun Babinsa yang turun. Berganti saling mengisi." pungkasnya.
Nihru, salah seorang warga Burengan yang aktif di Karang Taruna mengatakan, sosok Lurah Adi cukup responsif dan solutif.
"Pernah suatu kali ada permintaan data yang mendadak dari dinas, ndilalah pas komputer rusak. Akhirnya manual dengan langsung mendata warga, meski begitu datanya juga bisa cepat terkumpul," ujarnya.
Lalu dalam contoh lain, tambahnya, ada warga yang menyampaikan informasi di akun medsos kelurahan perihal masyarakat yang membutuhkan bantuan.
"Enggak sampe berjam-jam, Pak Lurah dan beberapa petugas langsung datang ke rumah warga yang membutuhkan itu untuk kasih bantuan," kata pemuda berusia 28 tahun itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.