MADIUN, KOMPAS.com - Sore itu, Mbah Tarman (60), duduk sendiri di dekat gerobak jualannya yang masih dipenuhi bakpao beraneka rasa.
Mbah Tarman dan gerobaknya kerap ditemui di pinggir Alun-alun Kota Madiun. Sore itu, Mbah Tarman sesekali berjalan bolak-balik di dekat gerobaknya sembari melihat calon pembeli.
Pedagang kaki lima yang sudah puluhan tahun berjualan bakpao ini merasakan betapa susahnya mendapatkan pemasukan saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga PPKM level empat.
Omzet jualannya anjlok total. Saat PPKM darurat, operasional PKL dibatasi, pembeli juga tak boleh makan di tempat.
“Banyak yang mengeluh karena jam delapan malam (saat PPKM darurat) harus tutup. Otomatis pembeli sangat sepi,” kata Tarman kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021).
Tarman menyebut sebelum pemberlakuan PPKM darurat dan level empat, sehari ia bisa menjual sekitar 250 buah bakpao. Namun, sekarang tak sampai seratus buah bakpaonya terjual.
Bahkan banyak PKL yang memilih tidak berjualan selama PPKM. Mereka berdalih hanya akan merugi jika terus berjualan.
Tarman menceritakan, banyak PKL yang harus berutang untuk modal jualan. Praktis, jika terus berjualan saat kondisi sepi, beban utang hanya terus bertambah.
Baca juga: Cerita PKL di Madiun yang Diberdayakan Membantu Warga Isoman: Kami Juga Tertolong
“Modal jualan PKL itu banyak dari berutang. Tetapi kalau jualanya sepi maka akan terus merugi. Makanya untuk bertahan hidup banyak PKL memilih tidak jualan dan modal utangan itu dipakai biaya hidup (selama PPKM),” jelas Tarman.
Taran mengetahui program Wali Kota Madiun yang memberdayakan PKL untuk membantu warga yang sedang isoman.
Namun, setahu dia, belum ada PKL yang berjualan di Alun-alun Kota Madiun diberdayakan membantu warga isoman.
“Belum ada sama sekali,” ujar Tarman.
Mbah Tarman menambahkan, sejumlah PKL belum mendapat bantuan dari pemerintah selama PPKM darurat.
Padahal, para PKL sangat terdampak dengan penerapan PPKM darurat hingga PPKM level 4.
“Khusus PKL sama sekali belum mendapatkan bantuan (selama PPKM Darurat). Harapan kami pemerintah membantu kami tambahan modal dan kami sudah mengajukan permohonan. Kasihan para PKL,” kata Tarman.