Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mereka yang Kesulitan Mengakses Listrik...

Kompas.com - 22/07/2021, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

Generasi yang lahir setelah Rosman juga sempat mengalami kehidupan tanpa listrik. Salmiati ingat pergulatannya menggunakan lampu minyak saat belajar pada malam hari.

"Lampu itu membantu kami mengerjakan tugas, tapi biasanya mata kami sakit karena asapnya naik ke atas," ujarnya.

Perempuan berumur 24 tahun yang kini berkuliah di Makassar ini berkata, ketiadaan listrik di Messa dulu memaksa dia dan kawan-kawannya mengarungi laut untuk menyeberang ke Labuan Bajo.

Urusan menyalin buku pelajaran hingga mencetak tugas dengan mesin saat itu mustahil dilakukan di pulau mereka.

Baca juga: Listrik Padam Saat Final Copa America, Warga Protes dan Lempari Kantor PLN Sorong

Dampak ketiadaan listrik sempat mengguncang Salmiati. Dia mengalami gegar budaya saat merantau melanjutkan sekolah.

Dia tidak menguasai teknologi. Pengetahuannya juga minim karena sumber informasi seperti televisi tak bisa menyala di rumahnya.

"Beradaptasi dengan lingkungan baru itu tantangan terberat. Saya sama sekali tidak mengenal listrik tapi tiba-tiba saya dihadapkan dengan komputer," tuturnya.

Kehidupan dari generasi ke generasi dengan akses listrik sangat terbatas di Pulau Messa berakhir Oktober 2019, saat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) diresmikan.

Baca juga: Sebagian Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Sempat Padam, PLN Minta Maaf

PLTS di Pulau Messa berjarak belasan meter dari permukiman warga.BBC INDONESIA/HARYO WIRAWAN PLTS di Pulau Messa berjarak belasan meter dari permukiman warga.
Dibangun dengan dana bantuan sejumlah perusahaan pelat merah, PLTS ini lalu dioperasikan PLN.

Pada masa operasional pertama, mayoritas rumah dari sekitar 2000 penduduk di pulau ini disambung listrik dari PLTS tersebut.

Beberapa rumah yang saat ini belum mendapat akses listrik adalah tempat tinggal baru, yang dibangun usai penyambungan instalasi, kata Yogi, kepala dusun di pulau ini.

PLTS di Pulau Messa tidak terhubung jaringan PLN alias off grid. Artinya, PLTS ini menyimpan energi matahari ke dalam baterai. Energi itu bisa digunakan saat panel surya tidak berfungsi maksimal, entah karena gangguan teknis atau karena matahari tertutup awan.

Baca juga: Listrik Sempat Padam, PLN Pastikan Kelistrikan Kalimantan Tengah dan Selatan Sudah Pulih

Setelah PLTS itu berdiri, listrik sempat menyala 24 jam di Messa. Namun saat ini listrik tak lagi mengalir sepanjang hari.

"PLTS ini sangat berdampak positif walau saat ini tidak beroperasi 24 jam. Menyala dari jam 8 pagi sampai 6 sore. Mati sebentar, lalu hidup lagi sampai jam 10 malam," kata Rosman.

"Memang tidak menyala 100%, tapi saat siang warga bisa melakukan aktivitas seperti berjualan minuman dingin dan es batu. Bisa jadi duit semua. Pertanyaan saya kenapa cuma menyala sampai jam 10 malam," ujar Rosman.

PLTS komunal yang sama juga berdiri di Pulau Papagarang, yang berjarak 45 perjalanan laut dari Messa.

Baca juga: Listrik di Hampir Seluruh Wilayah Kaltim Padam, Tagar #KaltimBlackout Trending

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com