Jelang pukul 10.00 Wita, presenter RRI Ende, Ibu Kristin Senda mengontak Yuvens Keor untuk bersiap-siap.
Selama satu jam, Sipri mengikuti bincang-bincang dengan tema Pengarusutamaan Gender dengan subtema perjuangan kepala tukang dengan keterbatasan fisik demi sesuap nasi.
Di akhir siaran, Siprianus menyanyikan lagu Indah RencanaMu Tuhan untuk pendengar RRI Ende.
4G masuk ke pelosok desa
Presenter RRI Ende, Kristin Senda mengungkapkan, ia sangat terharu bisa mendengar suara Siprianus Dua Dawa dengan lantunan lagu penutupnya.
"Terima kasih banyak dengan kemudahan teknologi telekomunikasi dengan jaringan sinyal 4G yang dibangun Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kominfo RI yang terus membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi di tengah situasi pandemi Covid-19 ini," ucap Kristin, Sabtu sore, (26/6/2021).
Sementara itu, Yuvensius Keor mengatakan, ketersediaan jaringan 4G merupakan dampak pembangunan infrastruktur telekomunikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) yang mulai terjangkau di pelosok Kabupaten Manggarai Timur.
"Kalau dari saya, untuk kelebihan Zoom dengan jaringan sinyal 4G sangat membantu masyarakat, pegawai, guru, pelaku usaha selama situasi pandemi berlangsung, dapat memudahkan segala bentuk kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara manual," jelasnya.
Baca juga: 10 Kota di Indonesia dengan Internet Terkencang, Jakarta Runner-up
Memudahkan mencari bahan pembelajaran
Manfaat tersebut juga dirasakan oleh kalangan pendidik di Borong.
Yohanes Rongga, difabel yang berprofesi sebagai guru Agama Katolik di SLBN Borong menjelaskan, jaringan sinyal 4G tergantung pada lokasi.
Meski masih terdapat kekurangan, masuknya jaringan 4G ke pelosok sudah sangat memudahkan dirinya untuk mencari bahan pembelajaran.
"Selama pandemi Covid-19, teknologi semakin gencar untuk memudahkan belajar. Mengunduh bahan pelajaran dengan aplikasi khusus bagi difabel mata seperti saya. Memang memakai tulisan braille. Saya biasa bermodalkan pendengaran. Saya dengar suara lewat pendengaran dan sesudah itu saya mengetik dengan huruf braille. Saya tidak pernah mengeluh di situasi pandemi Covid-19. Saya harus adaptasi dengan situasi yang sedang melanda seluruh di dunia," jelasnya, Sabtu (3/7/2021).
Baca juga: Menkominfo Janji Daerah 3T Akan Diselimuti 4G pada 2022
Ambrosius Adir, wartawan lokal NTT di Kabupaten Manggarai Timur menjelaskan, jaringan sinyal 4G cukup membantu pertemuan-pertemuan virtual selama pandemi karena aksesnya lebih kuat dari sinyal 3G.
Namun, kendala yang sering dialami ialah jaringan yang sering hilang, khususnya di kota Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.
"Saya kalau mau kirim berita saat di kampung, terpaksa harus ke tempat yang dijangkau jaringan sinyal 4G. Dan itu jaraknya bisa sampai 10 kilometer," jelasnya.