Sementara itu, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua membenarkan insiden tersebut.
"Ya betul ada warga yang mengambil jenazah di RSUD, tapi hasil tes PCR swab almarhum itu positif," kata Abua saat dihubungi dari Ambon, Kamis malam.
Warga, kata Abua, tak percaya almarhum positif Covid-19. Padahal, tim medis dari RSUD Masohi dan camat telah memberikan penjelasan.
Abua menambahan, pasien yang meninggal itu juga dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Menurut Abua, warga mengambil jenazah di rumah sakit dengan cara mengelabui tim medis. Jenazah pun dibawa ke desanya untuk dimakamkan.
Baca juga: 6 Ruas Jalan di Surabaya Ditutup Selama PPKM Darurat, 3 di Antaranya Berlaku 24 Jam
"Saya sudah perintahkan agar jenazah harus dimakamkan di TPU khusus di Masohi tapi termyata keluarga datang mengelabui petugas medis lalu membawa jenazah keluar rumah sakit," ungkapnya.
Abua menambahkan, pemakaman jenazah itu dilakukan keluarga tanpa protokol Covid-19.
"Pemakaman tidak dilakukan secara protokol Covid-19," ujarnya.
Menurutnya warga yang marah dan tidak terima dengan status almarhum kemudian memblokade jalan lintas Seram.
"Mereka mempertanyakan alasan mengapa korban bisa positif. Lalu setelah pulang mereka marah dan memblokade jalan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.