KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak panik terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Menurut Ganjar, kondisi pandemi Covid-19 saat ini harus direspons secara lebih serius. Pelaksanaannya pun harus lebih serius dari sebelumnya.
"Jangan panik, kita hanya butuh mengetatkan saja. Tindakan-tindakan ini karena situasinya sedang tidak baik-baik saja. Memang butuh tindakan yang lebih ketat dan serius," jelasnya.
Baca juga: Jelang PPKM Darurat Jawa-Bali, Daerah Ini Masuk Zona Merah, Mana Saja?
Sementara itu, Ganjar juga meminta warga tak segan untuk menghubungi call center di kabupaten/kota atau Provinsi jika mengalami kendala atau kesulitan selama pelaksanaan PPKM.
"Kalau ada masyarakat kesulitan, saya minta kawan-kawan kabupaten/kota membantu. Ada call center yang bisa dihubungi. TNI/Polri digerakkan, Babinsa/Bhabinkamtibmas, Camat, Kades semuanya bekerja. Saya minta Jogo Tonggo hidup, sehingga bisa membantu," ucapnya.
Seperti diketahui, di wilayah Jateng ada 35 kabupaten/kota. Sebanyak 13 daerah masuk asesmen level 4 dan sisanya masuk asesmen level 3.
Baca juga: Kronologi Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Diusir Warga di Bulukumba
Untuk 22 daerah masuk dalam asesmen level 3 yaitu Kabupaten Wonosobo, Wonogiri, Temanggung, Tegal, Sragen, Semarang, Purworejo, Purbalingga, Pemalang, Pekalongan, Magelang, Kendal, Kabupaten Karanganyar, Jepara, Demak, Cilacap, Brebes, Boyolali, Blora, Batang, Banjarnegara, dan Kota Pekalongan.
Sedangkan 13 daerah yang masuk level 4 yaitu Kabupaten Sukoharjo, Rembang, Pati, Kudus, Klaten, Kebumen, Grobogan, Banyumas, Kota Tegal, Surakarta, Kota Semarang, Salatiga, dan Magelang.
(Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.