SALATIGA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga mulai mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan.
Untuk mengurangi antrean pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) mulai dibangun tenda darurat.
Direktur RSPAW Salatiga Farida Widayati mengatakan saat ini baru tersedia satu tenda darurat.
"Kita rencanakan ada empat tenda darurat agar pasien yang mengantre tidak berdesakan. Termasuk juga kita memikirkan kenyamanan para tenaga kesehatan yang bekerja," jelasnya, Jumat (2/7/2021).
Baca juga: Program Satu Hari di Rumah Saja, Area Publik dan Pusat Perbelanjaan Salatiga Ditutup
Farida mengungkapkan pasien yang dirawat di RSPAW termasuk kategori lini satu dengan kasus sedang, berat, dan kritis.
"Ini memang kasus Covid-19 terus bertambah, kita baca dan antisipasi agar tidak terlambat. Jangan sampai nanti kalau ada booming kasus malah belum siap," paparnya.
Dijelaskan, bahwa menjaga jarak adalah hal penting untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Kami juga harus berpikir menyelamatkan tenaga kerja yang bertugas, jangan sampai tumbang. Kalau tenaga kesehatan tumbang, nanti malah timbul masalah lagi," jelas Farida.
Saat ini, lanjutnya, ruang perawatan untuk pasien Covid-19 telah terisi penuh.
"Kita awalnya ada 75 bed, lalu ditambah 10 bed jadi total 77 bed. Penggunaan tenda ini adalah untuk transit, jadi perawatan awal disini dulu. Pasien bisa tidur, di kursi roda dengan pengaturan jarak yang sesuai protokol kesehatan," jelasnya.
Baca juga: Mulai Terjadi Antrean Pasien Covid-19 di Salatiga, Stok Oksigen Menipis
Farida menegaskan bahwa RSPAW tidak akan menolak pasien yang datang untuk mendapatkan perawatan.
"Itu adalah prinsip, pasien yang datang dalam kondisi apa pun akan ditangani semaksimal mungkin oleh petugas," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.