Koordinator Aksi, Jourgras Hutain, mengaku dipukul.
"Saya dan teman-teman dipukul. Peralatan aksi kami dirusak. Ini mencederai demokrasi di Kaltim. Sekarang kami bikin laporan ke polisi," kata dia usai aksi.
Kader Golkar Arif Rahman Hakim mengatakan, sudah memperingatkan massa aksi menyampaikan aspirasi hanya 10 menit.
"Tapi setelah 10 menit enggak bubar-bubar. Kami tidak bisa mengendalikan kondisi yang terjadi di lapangan. Aksi itu mengganggu aktivitas partai Golkar dalam kantor," ungkap dia.
Baca juga: Soal Presiden Tiga Periode, Golkar: Masyarakat Tak Mau Lihat ke Belakang
Ketua Aliansi Pemuda Aktivis Masyarakat Berau, Bastian mengatakan demostrasi tersebut sebagai bentuk penolakan pergantian Ketua DPRD Kaltim yang dijabat Makmur HAPK oleh Hasanuddin Masud.
Bastian mengatakan tak ada alasan jelas dari surat pergantian tersebut. Makmur, kata dia, punya rekam jejak baik dan kader senior Partai Golkar.
Makmur juga, kata dia, mewakili 38.000 pemilih dari tiga kabupaten, Berau, Bontang dan Kutai Timur yang memilihnya pada Pileg lalu.
Ketua DPD Golkar Kaltim, Rudi Masud menyebutkan alasan pergantian kursi Ketua DPRD Kaltim dari Makmur ke tangan Hasanuddin Masud, yang tidak lain adalah kakak kandungnya itu, merupakan urusan internal Golkar Kaltim.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 29 Juni 2021
Keputusan pergantian, kata dia didasarkan tiga hal yakni evaluasi kerja, aspirasi fraksi Golkar di DPRD Kaltim dan strategi partai.
"Ini urusan rumah tangga orang. Jangan ikut campur-campur urusan rumah orang," ungkap Rudi saat dihubungi Kompas.com, terpisah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.