Rusunawa yang ada di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang itu berkapasitas 200 orang. Terdiri dari 50 kamar dan setiap kamar terdiri dari empat kamar tidur.
Setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi.
"Setelah kita tinjau, ini (pasien) tinggal masuk. Ada 50 kamar. Kali empat, berarti ada 200 bed," katanya.
Sementara untuk tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di Rusunawa itu, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Direktur Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), Sri Andarini.
"(Mahasiswa) Fakultas Kedokteran di sini kan banyak. Akan kami lakukan rekrutmen, baik relawan maupun tenaga medis dari jalur Pemkot Malang," katanya.
Rektor UB, Nuhfil Hanani mengatakan, pemanfaatan Rusunawa itu sebagai salah satu keterlibatan UB dalam menangani pandemi Covid-19.
"Ini tentang kemanusiaan. Kita harus berkerja bersama-sama semua pihak untuk mengatasi semuanya," katanya.
Rusunawa itu bisa bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa yang positif Covid-19. Nantinya, mahasiswa asal luar kota yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Malang bisa memanfaatkan tempat isolasi itu.
"Bagi mahasiswa menjadi sangat penting. Isolasi di kos-kosannya kan tidak mungkin. Malang ini adalah kota mahasiswa sehingga dengan demikian juga bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa," katanya.
Sebelumnya, UB telah mengkonsep berdirinya kampung tangguh untuk penanganan Covid-19. UB juga membentuk satuan tugas (Satgas) dalam menangani kasus Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.