Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tambang Timah, Andi dan Naryo Hilang di Kedalaman 15 Meter, Diduga Tertimbun Longsor

Kompas.com - 29/06/2021, 17:31 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Andri (22) dan Naryo (34) penambang timah bawah tanah di Kelapa Kampit, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung dinyatakan hilang pada Minggu (27/6/2021).

Lokasi hilangnya dua pria tersebut beada di lokasi Izin Usaha Penambangan (IUP) PT Menara Cipta Mulia (MCM).

Diduga dua pekerja tersebut hilang tertimbun longsoran. Upaya penyelamatan yang dilakukan SAR gabungan terkendala lorong yang tergenang air.

Baca juga: Hilang di Kedalaman 15 Meter, Dua Penambang Timah Bawah Tanah Tertimbun Longsoran

Hilangnya Andri dan Naryo pertama kali dilaporkan oleh teman korban yang bernama Dayat.

Disebutkan, dua korban menambang di kedalaman 15 meter dengan pintu masuk vertikal seperti sumur.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, Fazzli mengatakan dugaan sementara terjadi longsoran karena semburan air dari dinding lorong sehingga tebing di sekitarnya runtuh.

"Tim masih berupaya untuk masuk ke lokasi," ujar Fazzli dalam keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Gali Pasir Timah pada Malam Hari, 6 Penambang Tertimbun Longsor

"Kami melakukan observasi dan perencanaan dengan Tim K3 PT SWP terkait akses menuju korban tersebut, dikarenakan risikonya sangat besar sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang," tambah dia.

Sementara itu Humas PT MCM Tommy Prasetyo menjelaskan jika dua pekerja itu bukan bagian dari perusahaan.

Ia mengklaim, dua pekerja yang hilang beraktivitas di luar ketentuan resmi.

"Setahu saya bukan karyawan, dan kami tidak tahu keberadaan mereka," ujar Tommy pada awak media.

Baca juga: Bentrok antara Penambang Timah dan Nelayan Pecah, 2 Warga Terluka, 1 Rumah Dibakar

6 penambang tertimbun longsor

Lokasi longsoran tambang timah Pemali Bangka, Rabu (23/6/2021).Dok. Tagana Bangka Lokasi longsoran tambang timah Pemali Bangka, Rabu (23/6/2021).
Selain di Belitung Timur, longsor di area tambang juga terjadi di kawasan kolong Fondi, Pemali, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung pada Rabu (23/6/2021), sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat kejadian tersebut, enam penambang pasir timah tertimbung longsor. Empat orang dinyatakan selamat dan dua orang lainnya tewas.

Sebelum kejadian tersebut, para korban menggali sisa timah dari bekas galian tambang sedalam 20 meter di lokasi Unit Produksi Timah Primer SITE Pemali.

Aktivitas penggalian yang dilakukan pada malam hari tersebut sebenarnya di luar ketentuan resmi keselamatan penambangan.

"Penggalian lokasi longsor dilakukan secara manual dan dibantu alat berat," ujar Kapolsek Pemali Bangka Ipda Reza Irawan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur | Editor : I Kadek Wira Aditya, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com