Setiap 10 hari tim polisi hutan dari Seksi Konservasi Wilayah I Berau, BKSDA Kaltim, secara bergantian menjaga Pulau Sangalaki.
Mereka menyusuri pulau, sungai dan perairan laut berjam-jam. Tak ada perkampungan di pulau Sangalaki, yang ada hanya wisata alam dan pembiakan penyu.
"Saya menikmati semua aktivitas di pulau ini. Memang ada suka dukanya, saya jalani saja," ungkap Lipu kepada Kompas.com.
Baca juga: Ular Nyaris Merambat ke Tangan Perempuan Ini Saat Kendarai Motor, Bermula Parkir Dekat Pohon
Pulau Sangalaki memiliki hamparan pasir putih nan indah, hutan primer nan hijau dan terumbuh karang bawa laut yang memesona.
Selain itu, daratan ini juga surga bagi penyu hijau dan sisik.
Tiap malam puluhan penyu mendarat bertelur di pesisir pantai ini.
Waktu bertelur penyu dari pukul 19.00 Wita hingga pukul 03.00 Wita. Sepanjang malam itu, ada ratusan hingga ribuan telur dihasilkan penyu di pesisir Pantai Sangalaki.
Tapi, orang tak dikenal datang ke pulau itu mencurinya.
Bak tak kenal waktu, malam atau siang mereka berburu telur penyu secara ilegal dari berbagai sisi pulau.
Mereka rata-rata nelayan berasal dari perkampungan di sekitar Kepulauan Derawan.
Dijual Rp 25.000 per butir
Lipu bilang, telur penyu yang diambil biasa dijual ke kota - kota besar seperti Samarinda dan lainnya.
Menurut informasi, kata Lipu, harga per butir di Samarinda mencapai Rp 25.000.
Jaringan penjual telur penyu yang pernah diungkap polisi, diketahui sebagai pengecer, distributor, bahkan sampai penadah atau bos.
"Di sini ancaman terbesar masih pencurian karena harga jual masih mahal. Mau enggak mau, tiap malam kita harus selamatkan (relokasi telur penyu) biar enggak dicuri atau dimakan hewan predator," tambah dia.
Demi mengamankan telur-telur penyu, Lupi bersama dua rekannya harus memindahkan telur itu ke sarang buatan dekat pos jaga ketika piket malam.
Mereka menyisir satu per satu sarang penyu di pinggir pantai, menggali pasir mengambil telur, merelokasi ke pos jaga dengan berjalan kaki berkilo-kilo sambil memikul telur penyu.
Baca juga: Cerita Mbah Peno dan Desa Penangkaran Penyu yang Bakal Jadi Lokasi Wisata