Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bheley, Rumah Perpaduan Madura China yang Berkembang di Bangkalan

Kompas.com - 26/06/2021, 11:01 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Di Desa Labuhan, desa pesisir utara Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura ditemukan rumah dengan dengan denga desan arsitektur unik.

Masyarakat setempat menyebutnya rumah Bheley.

Salah satu rumah Bheley berukuran mungil yakni 4x7 meter dengan atap pelana dan hiasan ujung bubungan atap yang dipengaruhi arsitektur China.

Varian lain adalah rumah berukur antara 8 meter hingga 15 meter. Semua rumah menghadap ke utara ke arah pantai. Langgamnya terlihat paduan antara China, Madura, Jawa bahkan Majapahitan.

Baca juga: Sejarah Bangkalan dan Legenda Tewasnya Pemberontak Sakti Ki Lesap di Madura Barat

Ukiran gebyok di depan rumah adalah bunga, sulur, dedaunan khas ragam hias Jawa yang terdapat di pinggiran pintu.

Menariknya, terdapat motif swastika alias ‘banji’- (Wan Zi dalam Bahasa Mandarin) yang artinya sepuluh ribu – di setiap rumah-rumah itu.

Seolah menjadi motif pakem, motif ‘banji’ menjadi motif utama yang menghiasi kanan kiri pintu utama rumah Bheley dan berdinding anyaman bambu ‘tabing’ itu.

Motif banji juga ditemukan di barang rumah tangga lainnya seperti ranjang, daun pintu, jendela, kotak penyimpanan keris, dan peti angkut upeti kuno.

Baca juga: Gua Mahakarya, Kecantikan di Perut Bumi Timur Madura

Gebyok atau dinding muka rumah 'bheley' berukir motif bunga dan banji. Motif tersebut merupakan paduan motif flora gaya Madura dengan motif banji gaya Cina.Sigit Pamungkas Gebyok atau dinding muka rumah 'bheley' berukir motif bunga dan banji. Motif tersebut merupakan paduan motif flora gaya Madura dengan motif banji gaya Cina.
Namun motif China peranakan banyak ditemukan di ranjang dengan atap tepi dan atap ranjang berukir motif yaitu sepasang kilin, singa, burung hong, naga, tepian banji, serta bunga teratai.

Kilin merupakan simbol panjang umur, kebijaksanaan, kebahagiaan, dan harapan memiliki keturunan yang baik. Sedangkan singa merupakan mahluk penjaga dan pelindung.

Burung hong dan naga ada simbol yin-yang bersatunya wanita dan pria dan tepian banji adalah simbol kesejahteraan serta teratai simbol kesucian.

Banji telah digunakan oleh masyarakat Kebudayaan Indus Mohenja Daro (2.500 – 1.500 SM) sebagai lambang keberuntungan.

Baca juga: Berkunjung ke Gili Iyang, Pulau Oksigen di Madura dengan Kadar Udara Terbaik Nomor 2 di Dunia

Sedangkan di China, lambang swastika awalnya menjadi karakter yang berarti 4 wilayah di penjuru dunia. Namun pada tahun 700 M, digunakan menjadi kata ‘wan’ yang artinya sepuluh ribu simbol jumlah yang tak terbatas.

Motif tersebut tak hanya menjadi motif religius di tempat-tempat sakral, namun juga menjadi motif simbolik yang digunakan untuk keberuntungan, kesejahteraan, keabadian.

Penanda lain penggunaan simbol China di rumah Bheley adalah penggunaan motif bunga teratai untuk dua buah pasak menonjol di pintu depan rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com