Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akau Potong Lembu, Jejak Kuliner Legendaris di Tanjungpinang

Kompas.com - 26/06/2021, 09:19 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Akau Potong Lembu adalah salah satu pusat kuliner di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Di kawasan tersebut, wangi aroma masakan langsung memanjakan pengunjung yang datang. Pedagang terlihat sibuk mengolah bahan makanan.

Dikutip dari pemberitaan nationalgeographic.grid.id tahun 2018, nama Jalan Potong Lembu berawal dari masa konfrontasi Tanjungpinang yang putus hubungan dengan Malaysia dan Singapura.

Baca juga: Akau Potong Lembu, Pilihan Kuliner Malam di Tanjung Pinang

Diceritakan Angkatan Laut (bagian koperasi) di Tanjungpinang memenuhi kebutuhan daging dengan "mengimpor" sapi dari Madura.

Sapi dan lembu dari Madura tersebut kemudian disimpan dan dipotong di jalan yang saat ini diberi nama Jalan Potong Lembu.

Hal tersebut diceritakan oleh Antoni Chia (72) warga sekitar saat menceritakan pendirian Akau Potong Lembu di masa Konfrontasi Indonesia Malaysia pada tahun 1962-1966.

Tanjungpinang sendiri berada di pulau yang di wilayah strait settlements yakni sebuah selat ramai dengan pulau-pulau yang ditinggali warga multi kultural.

Baca juga: Waspada, Corona B.1.1.7 Masuk Kepulauan Riau, 2 Warga Batam dan Tanjungpinang Positif

Roti prata isi daging yang mirip dengan martabak telur dicocol dengan kuah kari dan kuah sejenis acar yang asam dan menyegarkan Roti prata isi daging yang mirip dengan martabak telur dicocol dengan kuah kari dan kuah sejenis acar yang asam dan menyegarkan
Kawasan itu juga menjadi pusat lintasan dagang dan transportasi laut sejak awal Jalur Sutera Maritim dan Rempah mulai abad ke-2 sampai abad ke-18.

Setidaknya Bintan dan Tanjungpinang memiliki hubungan dagang dengan Cina di masa Dinasti Song (960-1127). Hal tersebut terbukti dari ditemkannya keramik pada penggalian arkeologi di Pulau Singkep dan Bintang.

Setelah Portugi menyerang Malaka pada tahun 1611, Sultan Mahmud Syah penguasa Kesultanan Melayu kala itu memindahkan pusat kerajaannya ke Bintan.

Di saat bersamaan, menyusul perpindahan pusat dagang Malak ke Aceh. Bintan pun lekat dengan dua kekuatan Eropa yang berbisnis di kawasa tersebut yakni Inggris dan Belanda.

Namun saat Traktat London 1825 diberlakukan, Bintan dan sekitarnya masuk dalam kekuasaan resmi Belanda.

Baca juga: Mengupas Desain Jembatan Batam-Bintan Sepanjang 14,763 Kilometer

"Mungkin tak banyak yang mengingat kisah ini ya,"ujar Antoni menambahkan.

Kala itu ada satu orang Hainam yang bernama Aaku berjualan di Jalan Potong Lembu.

Akau berjualan malam hari dengan menyediakan lima meja untuk pelanggannya. walapun kecil, namun kedai milik Akau selalu ramai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com