Salin Artikel

Akau Potong Lembu, Jejak Kuliner Legendaris di Tanjungpinang

Di kawasan tersebut, wangi aroma masakan langsung memanjakan pengunjung yang datang. Pedagang terlihat sibuk mengolah bahan makanan.

Dikutip dari pemberitaan nationalgeographic.grid.id tahun 2018, nama Jalan Potong Lembu berawal dari masa konfrontasi Tanjungpinang yang putus hubungan dengan Malaysia dan Singapura.

Diceritakan Angkatan Laut (bagian koperasi) di Tanjungpinang memenuhi kebutuhan daging dengan "mengimpor" sapi dari Madura.

Sapi dan lembu dari Madura tersebut kemudian disimpan dan dipotong di jalan yang saat ini diberi nama Jalan Potong Lembu.

Hal tersebut diceritakan oleh Antoni Chia (72) warga sekitar saat menceritakan pendirian Akau Potong Lembu di masa Konfrontasi Indonesia Malaysia pada tahun 1962-1966.

Tanjungpinang sendiri berada di pulau yang di wilayah strait settlements yakni sebuah selat ramai dengan pulau-pulau yang ditinggali warga multi kultural.

Setidaknya Bintan dan Tanjungpinang memiliki hubungan dagang dengan Cina di masa Dinasti Song (960-1127). Hal tersebut terbukti dari ditemkannya keramik pada penggalian arkeologi di Pulau Singkep dan Bintang.

Setelah Portugi menyerang Malaka pada tahun 1611, Sultan Mahmud Syah penguasa Kesultanan Melayu kala itu memindahkan pusat kerajaannya ke Bintan.

Di saat bersamaan, menyusul perpindahan pusat dagang Malak ke Aceh. Bintan pun lekat dengan dua kekuatan Eropa yang berbisnis di kawasa tersebut yakni Inggris dan Belanda.

Namun saat Traktat London 1825 diberlakukan, Bintan dan sekitarnya masuk dalam kekuasaan resmi Belanda.

"Mungkin tak banyak yang mengingat kisah ini ya,"ujar Antoni menambahkan.

Kala itu ada satu orang Hainam yang bernama Aaku berjualan di Jalan Potong Lembu.

Akau berjualan malam hari dengan menyediakan lima meja untuk pelanggannya. walapun kecil, namun kedai milik Akau selalu ramai.

Akhirnya kawasan tersebut terkenal dengan nama Akau Potong Lembu dan menjadi jujugan favorit warga Tanjungpinang dan wisatan yang datang.

Menu yang disediakan cukup beragam mulai dari sup ukan dengan sayur asinan sawi, sate ayam, cumi goreng tepung, dan juga ayam goreng bawang, Di Akau Potong Lembu juga tersedia kerang rebus yang menjadi ikon Tanjungpinang yakni siput gonggong.

Sebut saja nasi lemak, nasi dagang, es dohot, lakse, nasi ayam khas pecinan hingga roti jala.

Ada juga mi tarempa dan luti gendang khas Anambas yang menjadi salah satu favorit warga setempat.

Selain itu ada sederet kopi lawas yang berusia puluhan tahun mengiasi wajah Kota Tanjungpinang. Menu andalannya adalah kopi O, kopi kosong, kopi susu, sori srikaya dan telur setengah matang.

Belum lagi ditemani roti prata India yang disajikan dengan kuah gulai dan aneka lauk-pauk khas Melayu.

Jadi jika ke Tanjungpinang, jangan coba cicipi kuliner khasnya ya.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/26/091900178/akau-potong-lembu-jejak-kuliner-legendaris-di-tanjungpinang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke