Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tangga Bubar, Rumah Pun Dibongkar

Kompas.com - 26/06/2021, 08:18 WIB
Rachmawati

Editor

Ia kemudian menggugat cerai suaminya. Sementara sang suami, SS yang tinggal di Trenggalek bersama anaknya yang masih SD, menolak permintaan cerai sang istri.

Baca juga: Istri Pulang Minta Cerai, Suami Bongkar Rumah dengan Alat Berat, Videonya Viral

Namun sang istri terus mendesak hingga akhirnya SS meminta ganti rugi dari pembangunan rumah sebesar Rp 200 juta.

Awlanya sang istri menyepakati ganti rugi Rp 40 juta. Namun saat mediasi, dia mengaku tak sanggup membayar ganti rugi sesuai kesepakatn awal dan meminta suaminya membongkar rumah tersebut juga tetap meminta uang.

Mereka kemudian membuat surat pernyataan yang berisi kesepakatan membongkar rumah tersebut, dan dibubuhi materai 6000 pada 31 Desember 2019.

Pembongkaran dilakukan secara bertahap hingga puncaknya terjadi pada Jumat (3/1/202), sang suami membongkar rumah dengan alat berat.

Baca juga: Cerita Suami Bongkar Rumah Mewah gara-gara Digugat Cerai Istrinya yang Pulang dari Hong Kong

Di Mojokerto, rumah mantan suami dibongkar

Ainun Jariyah, warga Mojokerto, Jawa Timur menyewa 10 orang untuk merobohkan rumah gono-gini yang ditempati mantan suaminya, Kasnan (50) bersama istri barunya pada Minggu (14/3/2021).

Hasil dari pembongkaran rumah seperti kusen pintu, jendela, dan lainnya dibagi oleh kedua pihak.

Peristiwa tersebut berawal saat Ainum meminta kompensasi Rp 30 juta jika Kasnan tak meninggalkan rumah gona-goni yang awalnya disepakati untuk putri mereka.

Baca juga: Rumah Dirobohkan karena Tak Mampu Bayar Mantan Istri Rp 30 Juta, Kasnan dan Istri Baru Tinggal di Gubuk

Ainun meminta kompensasi sesuai hak harta gono-gini lantaran ikut membiayai pembangunan rumah dari penghasilan bekerja sebagai penjahit kala itu.

Kenyataannya, rumah tersebut masih ditempati Kasnan dan istri baru setelah 20 tahun mereka bercerai.

Kasnan, kata Ainun tidak sanggup memenuhi kompensasi itu.

Padahal dia sudah memberikan waktu lima tahun kepada Kasnan untuk membayar kompensasi uang Rp 30 juta.

Baca juga: Pria di Bima Dibunuh Suami Baru dari Mantan Istri, Motifnya Harta Gana-gini

Pembongkaran rumah akhirnya dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama yang disaksikan perangkat Desa Trowulan.

Kasnan, istri baru, dan dua anaknya pun terpaksa tinggl di gubuk ukurang 3x5 meter per segi setelah rumah yang mereka tinggali dirobohkan.

"Minta Rp 30 juta ya saya tidak sanggup. Apalagi pekerjaan saya cuma serabutan. Akhirnya diputuskan dari kesepakatan rumah dibongkar," ungkapnya.

"Kenapa tidak dari dulu, kok baru sekarang. Padahal ini rumah jatah anak, tapi ya sudahlah apa boleh buat saya pasrah," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Slamet Widodo, Muhlis Al Alawi | Editor : Khairina, Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com