KOMPAS.com-Pengurus sekolah yang muridnya diduga merusak makam di Pemakaman Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, mengakui perbuatan peserta didiknya.
Namun, vandalisme itu diklaim terjadi setelah jam pulang sekolah.
Pengasuh sekolah, Wildan, juga membantah ada unsur kesengajaan dalam perusakan makam itu.
"Mereka sering menginjak-injak makam secara tidak langsung dalam kurun waktu yang lama. Lambat laun makam kemudian rusak," kata Wildan, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Gibran Tutup Sekolah yang Siswanya Diduga Rusak Belasan Makam di Solo
Wildan menyebut, guru-guru di sekolahnya sudah melarang murid untuk bermain di pemakaman Cemoro Kembar.
Hanya saja, masih ada saja murid yang bermain di sana.
"Diadang sekeras apapun mereka tetap pandai mencari waktu kosong,"
Setelah perusakan itu terjadi, Wildan sudah menemui warga sekitar dan keluarga pemilik makam.
Baca juga: Perusakan Makam di Solo, Saksi Korban dan Pengasuh Lembaga Pendidikan Diperiksa
Mereka sudah bersepakat untuk memperbaiki makam yang dirusak.
Sedangkan Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak menyatakan penyelidikan perusakan Pemakaman Cemoro Kembar tetap bergulir.
Sejumlah saksi juga sudah diperiksa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.