Ade menuturkan, upaya diversi akan dilakukan dalam penyelidikan kasus dugaan pengerusakan makam.
"Berdasar amanat undang-undang, pemeriksaan tetap mengupayakan diversi," tuturnya.
Baca juga: 10 Persen dari Pasien Covid-19 di Solo adalah Anak-anak
Oleh karenanya, Polresta Solo akan menggandeng sejumlah pihak khususnya untuk pendampingan terhadap anak-anak.
"Kami juga akan menggandeng diantaranya Bapas Kota Solo, dan psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang diduga melakukan tindakan pengerusakan," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Penjelasan Pengasuh Sekolah Informal Soal Perusakan Makam di Solo: Anak-anak Sudah Kami Larang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.