"Sedih sudah pasti, karana kebanyakan waktu saya dihabiskan di pasar ini mulai pukul 05.00 Wita-16.00 Wita," kata Wastini.
Wastini berjualan dibantu oleh anaknya yang dirumahkan dari tempatnya bekerja akibat pandemi Covid-19.
Ia yang memiliki dua blok kios itu hanya bisa mengambil rak-rak besinya yang sudah hangus.
Rencananya, ia akan menjualnya per kilogram kepada pemulung.
Wastini berharap, proses relokasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah bisa segera terwujud.
Sebab, sebagian besar pedagang belum ada tempat relokasi walaupun beberapa sudah ada yang dipindahkan ke Pasar Yandnya sebelah utara Pasar Blahbatuh.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya mengungkapkan, proses relokasi kepada seluruh pedagang Pasar Blahbatuh Gianyar saat ini sedang berproses.
Dari 629 pedagang yang ada, lanjutnya, baru sekitar 100 pedagang yang direlokasi ke Pasar Yadnya sebelah utara Pasar Blahbatuh yang mengalami kebakaran.
Lambatnya relokasi itu, disebabkan karena adanya keterbatasan kios yang ada.
"Relokasinya sudah kita lakukan, tapi hanya beberapa karena tempatnya masih terbatas. Makanya ini sedang kita proses pembuatan tempat yang permanen," kata dia saat dihubungi.
Terkait dengan uang kompensasi yang akan diberikan kepada seluruh pedagang, Wisnu belum bisa memastikan berapa jumlah besaran yang akan diberikan.
Apalagi masing-masing pedagang di Pasar Blahbatuh Gianyar jumlah kerugian yang ditimbulkan tidak lah sama.
Pemkab Gianyar, lanjut dia, saat ini sedang berkomunikasi dengan Pemprov Bali agar bisa membantu biaya kompensasi yang diberikan.
"Karena kan sekarang lagi masa pandemi, jadi nanti dari provinsi berapa, dari Pemkab berapa, jsdi saking bahu membah. Sinyalnya kemarin provinsi mau membantu," kata dia.
Ia juga belum memastikan berapa jumlah total kerugian akibat kebakaran itu, termasuk penyebab kebakaran.
"Kita masih hitung (total kerugian), kalau penyebeb polisi juga masih melakukan penyelidikan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.