GIANYAR, KOMPAS.com - Kebakaran hebat yang melanda Pasar Blahbatuh, Gianyar, Bali, pada Selasa (15/6/2021) lalu menyisakan luka mendalam bagi para pedagang.
Setelah hampir 4 hari usai kebakaran, sebagian pedagang masih berusaha mengumpulkan sisa-sisa barang dagangan yang bisa diselamatkan.
Salah satu pedagang I Nyoman Darka (43), mengaku rugi hingga sekitar Rp 250 juta.
Pria yang menggantungkan hidupnya dari barang dagangan berupa perlengkapan upacara ini kehilangan satu kios, los dan pelataran.
"Semuanya terbakar, barang-barang yang bisa diselamatkan hanya rak yang berbahan besi, selebihnya hangus," kata Darka saat ditemui di Pasar Blahbatuh Gianyar, Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Pasar Umum Blahbatuh Gianyar Terbakar, 18 Mobil Damkar Dikerahkan
Bagi Darka, musibah kebakaran di Pasar Blahbatuh Gianyar itu tak hanya membuat dagangannya hilang sekejap.
Ia juga akan kehilangan pendapatan besar pada momen-momen hari keagamaan yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Padahal, di momen-momen itu Darka bisa meraup untung besar dengan banyaknya pembeli yang datang.
Darka hanya bisa berharap proses relokasi yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten Gianyar bisa segera terwujud.
"Kalau tidak, bagaimana saya bisa menyambung hidup, ini masih ada utang uang pinjaman ke bank," kata dia.
Selain itu, ia berharap ada kompensasi yang berikan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi beban para pedagang.
Meski tidak dalam jumlah besar, kompensasi itu diharapkan menjadi secercah harapan bagi pedagang.
Baca juga: Kilang Pertamina RU IV Cilacap Terbakar, Diduga Tersambar Petir
Kerugian yang dialami Darka, juga dialami oleh Nyoman Wastini (46).
Wanita yang sudah puluhan tahun menjadi pedagang di Pasar Blahbatuh itu merugi hingga Rp 100 juta lebih.
Kendati demikian, ia tetap bersyukur karena tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.