Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Banyuwangi Tanam Ginseng Merah Korea, 1 Kg Umbi Dijual Rp 1 Juta, Prediksi Hasil Capai Rp 400 Juta

Kompas.com - 17/06/2021, 16:49 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang petani asal Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur bernama Hadi Wintoro membudidayakan ginseng merah.

Ginseng merah ini merupakan tanaman khas Korea Selatan yang bernilai ekonomi tinggi.

Dari budidaya ini, Hadi diprediksi akan meraup hasil penjualan hingga Rp 400 juta.

Baca juga: Mobile Laboratorium PCR Senilai Rp 3,8 Miliar Dipertanyakan karena Tak Pernah Keliling, Ini Jawaban Satgas Covid-19 Magetan

Datangkan benih dari Korea

Hadi bercerita, awalnya dia mendatangkan benih ginseng merah dari Korea Selatan sebanyak 2.500 benih.

Namun, dari jumlah itu, hanya 9 buah yang keluar tunas hingga tumbuh dan berbuah.

Ia kemudian terus melakukan riset dan belajar menumbuhkan ginseng merah.

Hingga akhirnya Hadi mampu melakukan pembibitan sendiri.

"Ada kiriman benih ginseng dari keluarga saya yang tinggal di Korea sebanyak 2.500 benih. Dari 9 yang tumbuh itu mudian saya budidayakan," katanya di areal penanaman ginseng merah, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: 4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Ini yang Ditemukan pada Makanan

Kini tanam 5.000 gingseng merah, buah hingga umbi bernilai ekonomi

Hadi saat ini menanam sebanyak 5.000 ginseng merah di atas tanah 0,5 hektar.

Usia tanaman tersebut sudah masuk tiga bulan dan mulai berbuah.

Buah ginseng, kata Hadi, biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan sirup. Harganya mencapai Rp 50 ribu untuk tiap satu kilogram buah ginseng merah.

Namun yang mahal dari ginseng merah ini yakni umbinya. Menurunya, harga jualnya bisa mencapai Rp1 juta tiap satu kilogramnya.

Baca juga: Cerita Warga Papring Bangkitkan Kerajinan Besek yang Sempat Hilang

Seorang petani asal Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, bernama Hadi Wintoro sedang membudidayakan ginseng merah.Kompas.com/ Imam Rosidin Seorang petani asal Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, bernama Hadi Wintoro sedang membudidayakan ginseng merah.

Hadi mengatakan, satu pohon ginseng merah diperkirakan bisa mempunyai umbi 1,6 kilogram jika sudah masuk usia setahun.

"Ginseng (umbi) dengan berat 1 kilo 6 ons, harganya bisa Rp1,6 juta. Ini kalau kita posting (di media sosial) langsung terjual," katanya.

Ia mengatakan, ginseng mempunyai harga tinggi karena dipercaya bisa meningkatkan stamina. Kemudian diepercaya mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan.

"Untuk stamina, kesehatan, dan anti oksidan," katanya.

Baca juga: Buntut 21 Napi Minum Disinfektan, Petugas Lapas Terancam Dipecat jika...

Prediksi hasil penjualan Rp 400 juta

Hadi mengaku saat ini memang belum memanen umbi secara besar-besaran.

Namun, di lahan pertaniannya yang memiliki luas 850 meter persegi di wilayah Gambiran, diperkirakan umbi ginseng merah akan terpanen sebanyak 1.000 pohon pada November mendatang.

Ia memprediksi, hasil penjualannya sekitar Rp400 juta.

"November 2021 baru panen 1000 pohon. Perkiraan umbinya dapat Rp 400 juta," kata dia.

Terkait perawatan, ia mengaku butuh penyiraman setiap hari.

Kemudian tanah yang cocok yakni di tanah gembrung atau berpasir.

Baca juga: Penyekatan Suramadu Dinilai Mendiskriminasi Warga Madura, GAS Jatim Akan Demo Pemkot Surabaya

Ilustrasi berkebunPexels Ilustrasi berkebun
Wabup dorong budidaya gingseng merah

Sementara itu Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah berkesempatan melakukan panen perdana.

Ini merupakan pertama kali Banyuwangi memanen tanaman yang berasal dari Korea tersebut. 

"Budidaya gingseng merah di Banyuwangi tergolong baru. Gingseng merah ini bisa menjadi komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi petani," kata Sugirah.

Menurutnya, gingseng merah merupakan salah satu yang diminati di pasar komoditi pertanian.

Karena tiap bagian dari tanaman yang memiliki khasiat kesehatan itu bisa dikembangkan dan dimanfaatkan.

"Ini komoditi yang menjanjikan, karena dari akar sampai daunnya memiliki khasiat dan nilai ekonomi," jelas Sugirah. 

Baca juga: Mobile Laboratorium PCR Senilai Rp 3,8 Miliar Dipertanyakan karena Tak Pernah Keliling, Ini Jawaban Satgas Covid-19 Magetan

Ia mendorong agar petani di Banyuwangi bisa terus belajar dan berinovasi di sektor pertanian.

Seperti di Dusun Pandan. Sugirah tidak menyangka lokasi bisa dijadikan budidaya gingseng merah.

Menurutnya, tanah di dusun ini biasa saja mungkin memiliki PH sekitar lima, namun ternyata ginseng bisa ditanam. 

Artinya ginseng ini bisa ditanam di media yang tidak terlalu bagus.

“Kalau diamati tanahnya biasa saja. Tapi karena dibantu pupuk organik, akhirnya bisa ditanam gingseng merah," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi Arif Setiawan mengatakan, ginseng merah ini produk baru di Indonesia. Sehingga masih butuh banyak belajar dan pengembangan.

Baca juga: Longsor di Banyuwangi, Remaja 16 Tahun Ditemukan Tewas Tertutup Selimut

Ia mengatakan pihaknya akan mendukung inovasi petani ini.

Namun menurutnya perlu dilakukan pembatasan penanaman terlebih dahulu.

Hal ini mengantisipasi agar tidak semua petani ikut menanam dan terjadi kelebihan produksi.

Jika produksi berlebih, maka harga dinilai bisa jatuh, seperti yang terjadi pada tanaman porang, pisang cavendish, hingga buah naga.

"Kami akan dukung namun perlu ada pembatasan, hal ini agar tak over produksi karena bisa jadi bumerang," katanya.

Pembatasan perlu dilakukan hingga menemukan pasar yang luas dan pertaniannya sudah berhasil.

"Cari pasarnya dulu, di Banyuwangi belum ada pasarnya dan baru di Jakarta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com