Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ketakutan, Pengayuh Becak di Makam Bung Karno Tak Penuhi Undangan Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 10/06/2021, 13:53 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Ratusan pengayuh becak yang biasa beroperasi di sekitar kompleks Makam Presiden Soekarno (Bung Karno) tidak memenuhi undangan Satgas Covid-19 Kota Blitar untuk menerima suntikan vaksin dosis pertama awal pekan lalu.

Padahal, Dinas Kesehatan Kota Blitar telah memberikan undangan beberapa hari sebelum jadwal vaksinasi.

Namun, ketika program vaksinasi itu digelar di area parkir PIPP yang juga pangkalan pengayuh becak di kompleks Makam Bung Karno pada Senin (7/6/2021).

Namun, tak satu pun pengayuh becak yang datang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar Didik Jumianto mengatakan, program vaksinasi Covid-19 yang menyasar pelaku usaha dan jasa wisata sejarah di kompleks Makam Bung Karno gagal mencapai kelompok yang disasar.

"Padahal lokasi vaksinasi sudah kita dekatkan ke tempat di mana mereka biasa mangkal," ujar Didik kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).

Didik mengatakan, pelaku usaha dan penyedia jasa di kompleks wisata sejarah Makam Bung Karno tergolong kelompok pelayanan publik yang menjadi prioritas vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Hanya Tersedia 16 Menit untuk Menyelamatkan Diri jika Tsunami Mengempas Pantai Selatan Blitar

Didik mengaku tidak tahu pasti kenapa para pengayuh becak dan yang lain tidak datang.

Namun, ia menduga para pengayuh becak takut mengikuti program vaksinasi karena informasi keliru yang mereka terima tentang efek samping dari vaksinasi.

"Ketakutan, mayoritas (karena) ketakutan," ujar Didik.

Didik tak menyangkal kemungkinan para pengayuh becah takut mengikuti vaksinasi setelah kejadian yang menimpa salah satu juru kunci Makam Bung Karno, Nur Rokhim.

Setelah beberapa hari di suntik vaksin dosis kedua pada 16 Maret, Nur Rokhim terbaring lumpuh di rumahnya sampai sekarang.

Didik mengatakan, karena para pengayuh becak tak datang, pihaknya mengalihkan sasaran vaksinasi Covid-19.

"Akhirnya menyasar yang lain, masyarakat sekitar Sentul, pegawai toko, pegawai swalayan dan syukur dapat tercapai 210," ujarnya.

 

Meskipun sebenarnya, ujar Didik, pihaknya menargetkan vaksinasi terhadap sekitar 300 sasaran.

Kondisi Nur Rokhim sudah dilaporkan ke Komda KIPI Jatim

Nur Rokhim yang masuk kategori petugas pelayan publik menerima suntikan vaksin merek Sinovac dosis kedua pada 16 Maret.

Sekitar sembilan hari setelah menerima suntikan vaksin dosis kedua, Rokhim merasakan gejala gatal, demam, serta nyeri otot dan sendi.

Kondisinya memburuk meskipun sudah menjalani perawatan medis di rumah sakit sebanyak tiga kali dan berujung pada kelumpuhan.

Didik tidak bersedia memberikan komentar terkait kondisi Nur Rokhim sebelum ada analisa yang komprehensif untuk memastikan kelumpuhan itu berkaitan atau tidak dengan vaksinasi.

Baca juga: 2 Pasien Asal Bangkalan Dirawat di RSUD Jombang, Diduga Terpapar Covid-19 Varian Baru

"Bisa jadi ini sebuah coincidence (kebetulan). Tapi sudah kami laporkan ke Komda KIPI (komisi daerah kejadian ikutan paska imunisasi) Jatim," ujarnya.

Jemput bola

Dinas Kesehatan Kota Blitar selama beberapa pekan terakhir terus menggalakkan capaian vaksinasi Covid-19 untuk berbagai kelompok sasaran.

Tempat pelaksanaan vaksinasi tidak lagi dipatok di tempat-tempat tertentu tetapi bergantung pada kelompok sasaran.

Untuk kelompok masyarakat usia lanjut (manula), vaksinasi dilaksanakan di kantor-kantor kelurahan agar lebih mudah dijangkau.

"Seperti hari ini kita lakukan vaksinasi untuk karyawan pabrik rokok yang kita laksanakan di pabriknya," ujar Didik.

 

Upaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi dengan cara 'jemput bola', ujar Didik, juga didorong kebutuhan untuk segera menghabiskan stok vaksin yang ada dan akan kedaluwarsa akhir Juni ini.

Didik mengatakan, terdapat stok dosis vaksin Astrazeneca untuk sekitar 5.000 sasaran yang harus segera dihabiskan sebelum akhir Juni.

"Ini sudah kita sebar semua ke kantong-kantong pelaksana vaksinasi. Tinggal kita tunggu hasil pelaksanannya," ujarnya.

Kota Blitar termasuk daerah yang capaian vaksinasinya cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Timur.

Baca juga: Kecewa Tak Bisa Beroperasi 24 Jam, Paguyuban Warkop Surabaya Akan Berjualan di Balai Kota

Hingga Rabu (9/6/2021), pelaksanaan vaksinasi tahap kedua telah tercapai 62,84 persen dari target.

Capaian vaksinasi untuk kelompok petugas dan masyarakat yang bekerja di bidang pelayanan publik untuk dosis satu telah menjangkau 18.441 orang atau 132,74 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 13.893 orang.

Dosis kedua untuk kelompok sasaran ini telah menjangkau 12.971 orang atau 93,36 persen.

Vaksinasi dosis satu untuk kelompok lansia telah menjangkau 3.958 orang atau 36,87 persen dari target sebanyak 10.734 orang.

Dosis kedua untuk lansia telah diberikan kepada 1.391 orang atau 12,96 persen dari target.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com