Salin Artikel

Diduga Ketakutan, Pengayuh Becak di Makam Bung Karno Tak Penuhi Undangan Vaksinasi Covid-19

Padahal, Dinas Kesehatan Kota Blitar telah memberikan undangan beberapa hari sebelum jadwal vaksinasi.

Namun, ketika program vaksinasi itu digelar di area parkir PIPP yang juga pangkalan pengayuh becak di kompleks Makam Bung Karno pada Senin (7/6/2021).

Namun, tak satu pun pengayuh becak yang datang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar Didik Jumianto mengatakan, program vaksinasi Covid-19 yang menyasar pelaku usaha dan jasa wisata sejarah di kompleks Makam Bung Karno gagal mencapai kelompok yang disasar.

"Padahal lokasi vaksinasi sudah kita dekatkan ke tempat di mana mereka biasa mangkal," ujar Didik kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).

Didik mengatakan, pelaku usaha dan penyedia jasa di kompleks wisata sejarah Makam Bung Karno tergolong kelompok pelayanan publik yang menjadi prioritas vaksinasi Covid-19.

Didik mengaku tidak tahu pasti kenapa para pengayuh becak dan yang lain tidak datang.

Namun, ia menduga para pengayuh becak takut mengikuti program vaksinasi karena informasi keliru yang mereka terima tentang efek samping dari vaksinasi.

"Ketakutan, mayoritas (karena) ketakutan," ujar Didik.

Didik tak menyangkal kemungkinan para pengayuh becah takut mengikuti vaksinasi setelah kejadian yang menimpa salah satu juru kunci Makam Bung Karno, Nur Rokhim.

Setelah beberapa hari di suntik vaksin dosis kedua pada 16 Maret, Nur Rokhim terbaring lumpuh di rumahnya sampai sekarang.

Didik mengatakan, karena para pengayuh becak tak datang, pihaknya mengalihkan sasaran vaksinasi Covid-19.

"Akhirnya menyasar yang lain, masyarakat sekitar Sentul, pegawai toko, pegawai swalayan dan syukur dapat tercapai 210," ujarnya.


Meskipun sebenarnya, ujar Didik, pihaknya menargetkan vaksinasi terhadap sekitar 300 sasaran.

Kondisi Nur Rokhim sudah dilaporkan ke Komda KIPI Jatim

Nur Rokhim yang masuk kategori petugas pelayan publik menerima suntikan vaksin merek Sinovac dosis kedua pada 16 Maret.

Sekitar sembilan hari setelah menerima suntikan vaksin dosis kedua, Rokhim merasakan gejala gatal, demam, serta nyeri otot dan sendi.

Kondisinya memburuk meskipun sudah menjalani perawatan medis di rumah sakit sebanyak tiga kali dan berujung pada kelumpuhan.

Didik tidak bersedia memberikan komentar terkait kondisi Nur Rokhim sebelum ada analisa yang komprehensif untuk memastikan kelumpuhan itu berkaitan atau tidak dengan vaksinasi.

"Bisa jadi ini sebuah coincidence (kebetulan). Tapi sudah kami laporkan ke Komda KIPI (komisi daerah kejadian ikutan paska imunisasi) Jatim," ujarnya.

Jemput bola

Dinas Kesehatan Kota Blitar selama beberapa pekan terakhir terus menggalakkan capaian vaksinasi Covid-19 untuk berbagai kelompok sasaran.

Tempat pelaksanaan vaksinasi tidak lagi dipatok di tempat-tempat tertentu tetapi bergantung pada kelompok sasaran.

Untuk kelompok masyarakat usia lanjut (manula), vaksinasi dilaksanakan di kantor-kantor kelurahan agar lebih mudah dijangkau.

"Seperti hari ini kita lakukan vaksinasi untuk karyawan pabrik rokok yang kita laksanakan di pabriknya," ujar Didik.


Upaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi dengan cara 'jemput bola', ujar Didik, juga didorong kebutuhan untuk segera menghabiskan stok vaksin yang ada dan akan kedaluwarsa akhir Juni ini.

Didik mengatakan, terdapat stok dosis vaksin Astrazeneca untuk sekitar 5.000 sasaran yang harus segera dihabiskan sebelum akhir Juni.

"Ini sudah kita sebar semua ke kantong-kantong pelaksana vaksinasi. Tinggal kita tunggu hasil pelaksanannya," ujarnya.

Kota Blitar termasuk daerah yang capaian vaksinasinya cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Timur.

Hingga Rabu (9/6/2021), pelaksanaan vaksinasi tahap kedua telah tercapai 62,84 persen dari target.

Capaian vaksinasi untuk kelompok petugas dan masyarakat yang bekerja di bidang pelayanan publik untuk dosis satu telah menjangkau 18.441 orang atau 132,74 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 13.893 orang.

Dosis kedua untuk kelompok sasaran ini telah menjangkau 12.971 orang atau 93,36 persen.

Vaksinasi dosis satu untuk kelompok lansia telah menjangkau 3.958 orang atau 36,87 persen dari target sebanyak 10.734 orang.

Dosis kedua untuk lansia telah diberikan kepada 1.391 orang atau 12,96 persen dari target.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/10/135339778/diduga-ketakutan-pengayuh-becak-di-makam-bung-karno-tak-penuhi-undangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke