Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.218 Sekolah di Banyuwangj Sudah Jalankan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Kompas.com - 08/06/2021, 14:11 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Sejak dikeluarkanya SKB 4 menteri, banyak daerah termasuk Banyuwangi telah memulai PTM terbatas sejak pertengahan Januari 2021.

Seluruh sekolah penyelenggara pendidikan di Banyuwangi yang telah melaksanakan PTM terbatas yakni PAUD/TK sebanyak 1.200 lembaga, SD 816 sekolah, dan SMP dan SMA sederajat 202 sekolah.

Baca juga: Ada Potensi Tsunami 29 Meter Pesisir Selatan Jatim, Nelayan Banyuwangi: Kalau Takut Mau Makan Apa?

Deputi Bidang Koordinasi Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kemenko PMK, Agus Sartono meninjau pelaksanaan PTM di SDN 4 Pengajuran dan SMPN 3 Banyuwangi.

Selain mengecek pelaksanaan PTM, pihaknya juga memastikan telah tersedianya sarana prasana penunjang untuk menghindari penyebaran virus.

Seperti adanya tempat cuci tangan, hand sanitizer, posisi tempat duduk berjarak, dan memenuhi kapasitas maksimal 50 persen dari ruang kelas.

“Kami ingin melihat pelaksanaannya,” ungkap Agus dikutip dari siaran pers Pemkab Banyuwangi, Selasa 8 Juni 2021.

Baca juga: Sempat Berjalan Sepekan, Sekolah Tatap Muka di Bangkalan Dihentikan akibat Lonjakan Kasus Covid-19

Ilustrasi siswaDOK. PIXABAY Ilustrasi siswa
Agus menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka ini sangat penting bagi anak.

Sebab, interaksi antara guru dan siswa memang tidak bisa tergantikan.

“Untuk itu kami membolehkan PTM, namun dengan berbagai syarat yang cukup ketat untuk menghindari penularan virus corona. Kesehatan siswa dan guru tetap menjadi syarat utama," ujarnya.

Baca juga: Viral, Video Pria Asal Madura Tantang Duel Petugas, Menolak Dites Swab di Pos Penyekatan Suramadu

Dari hasil monitoring, dia menilai proses pembelajaran tatap muka terbatas di Banyuwangi telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Dia juga memuji Banyuwangi telah mensyaratkan adanya sertifikasi standar prosedur kesehatan yang dikeluarkan oleh satgas Covid-19.

“Dari keliling tadi, saya melihat pembelajaran tatap muka di Banyuwangi telah memenuhi protokol kesehatan. Kami berharap ini bisa terus dijaga hingga pandemi usai. Ini adalah upaya kita untuk menyiapkan generasi muda kita menjadi cerdas, sehat, dan aman,” kata dia.

Ia juga mengaku lega karena semua guru di Banyuwangi telah mendapatkan vaksinasi Covid 19.

Meski telah divaksin, ia meminta guru untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah maupun di aktivitas lainnya.

“Alhamdulillah semua guru di Banyuwangi sudah tervaksin. Ini menambah syarat aman terpenuhinya standard kesehatan untuk PTM di sini. Menambah jaminan anak-anak aman bersekolah tatap muka,” katanya.

Baca juga: Viral, Video Pengendara Roda Dua Bobol Pagar Pembatas Jembatan Suramadu untuk Hindari Tes Swab

 

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pendidikan Suratno mengatakan, Banyuwangi telah berkomitmen menjalankan protokol kesehatan di sekolah-sekolah untuk menyukseskan pembelajaran tatap muka terbatas.

Selain mempercepat vaksinasi kepada guru, sekolah bersama satgas covid kecamatan terus berkoordinasi agar kegiatan pembelajaran benar-benar aman.

“Setelah sekolah memenuhi syarat standar kesehatan, maka baru dapat dikeluarkan sertifikat telah memenuhi syarat prokes dari satgas," ujar Suratno.

Baca juga: Jadi Korban Pengeroyokan Salah Sasaran dan Lemas Usai 18 Jam Tersesat di Hutan, Pemuda Ini Tak Mau Lapor Polisi

"Kami juga ada syarat lainya terkait kapasitas. Yakni untuk wilayah dengan zona orange hanya diperbolehkan diisi maksimal 30 persen dari kapasitas siswa dalam rombongan belajar, sementara untuk zona kuning dan hijau sebesar 50 persen. Ini kami pantau terus,” imbuhnya.

Suratno juga menuturkan siswa yang ikut dalam pembelajaran tatap muka terbatas sudah mendapatkan izin orangtua.

“Anak-anak ini juga kami berikan materi terkait virus covid 19 dan pencegahannya. Agar mereka juga bisa mengedukasi warga sekitarnya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com