Salin Artikel

2.218 Sekolah di Banyuwangj Sudah Jalankan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Sejak dikeluarkanya SKB 4 menteri, banyak daerah termasuk Banyuwangi telah memulai PTM terbatas sejak pertengahan Januari 2021.

Seluruh sekolah penyelenggara pendidikan di Banyuwangi yang telah melaksanakan PTM terbatas yakni PAUD/TK sebanyak 1.200 lembaga, SD 816 sekolah, dan SMP dan SMA sederajat 202 sekolah.

Deputi Bidang Koordinasi Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kemenko PMK, Agus Sartono meninjau pelaksanaan PTM di SDN 4 Pengajuran dan SMPN 3 Banyuwangi.

Selain mengecek pelaksanaan PTM, pihaknya juga memastikan telah tersedianya sarana prasana penunjang untuk menghindari penyebaran virus.

Seperti adanya tempat cuci tangan, hand sanitizer, posisi tempat duduk berjarak, dan memenuhi kapasitas maksimal 50 persen dari ruang kelas.

“Kami ingin melihat pelaksanaannya,” ungkap Agus dikutip dari siaran pers Pemkab Banyuwangi, Selasa 8 Juni 2021.

Sebab, interaksi antara guru dan siswa memang tidak bisa tergantikan.

“Untuk itu kami membolehkan PTM, namun dengan berbagai syarat yang cukup ketat untuk menghindari penularan virus corona. Kesehatan siswa dan guru tetap menjadi syarat utama," ujarnya.

Dari hasil monitoring, dia menilai proses pembelajaran tatap muka terbatas di Banyuwangi telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Dia juga memuji Banyuwangi telah mensyaratkan adanya sertifikasi standar prosedur kesehatan yang dikeluarkan oleh satgas Covid-19.

“Dari keliling tadi, saya melihat pembelajaran tatap muka di Banyuwangi telah memenuhi protokol kesehatan. Kami berharap ini bisa terus dijaga hingga pandemi usai. Ini adalah upaya kita untuk menyiapkan generasi muda kita menjadi cerdas, sehat, dan aman,” kata dia.

Ia juga mengaku lega karena semua guru di Banyuwangi telah mendapatkan vaksinasi Covid 19.

Meski telah divaksin, ia meminta guru untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah maupun di aktivitas lainnya.

“Alhamdulillah semua guru di Banyuwangi sudah tervaksin. Ini menambah syarat aman terpenuhinya standard kesehatan untuk PTM di sini. Menambah jaminan anak-anak aman bersekolah tatap muka,” katanya.


Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pendidikan Suratno mengatakan, Banyuwangi telah berkomitmen menjalankan protokol kesehatan di sekolah-sekolah untuk menyukseskan pembelajaran tatap muka terbatas.

Selain mempercepat vaksinasi kepada guru, sekolah bersama satgas covid kecamatan terus berkoordinasi agar kegiatan pembelajaran benar-benar aman.

“Setelah sekolah memenuhi syarat standar kesehatan, maka baru dapat dikeluarkan sertifikat telah memenuhi syarat prokes dari satgas," ujar Suratno.

"Kami juga ada syarat lainya terkait kapasitas. Yakni untuk wilayah dengan zona orange hanya diperbolehkan diisi maksimal 30 persen dari kapasitas siswa dalam rombongan belajar, sementara untuk zona kuning dan hijau sebesar 50 persen. Ini kami pantau terus,” imbuhnya.

Suratno juga menuturkan siswa yang ikut dalam pembelajaran tatap muka terbatas sudah mendapatkan izin orangtua.

“Anak-anak ini juga kami berikan materi terkait virus covid 19 dan pencegahannya. Agar mereka juga bisa mengedukasi warga sekitarnya,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/08/141118378/2218-sekolah-di-banyuwangj-sudah-jalankan-pembelajaran-tatap-muka-terbatas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke