Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Mohon Maaf Pak, karena Saya yang Salah"

Kompas.com - 31/05/2021, 21:11 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang penumpang pria di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, marah kepada petugas kesehatan bandara viral di media sosial.

Penumpang tersebut marah karena hasil swab antigen yang dikeluarkan petugas tersebut menyatakan dirinya positif Covid-19. Padahal, hasilnya negatif.

Mengetahui itu, petugas tersebut lalu memeriksa laptop yang ada di depannya untuk memastikan hasil pemeriksaan pria tersebut. Saat diperiksa, hasilnya ternyata memang negatif.

Baca juga: Pelaku Perempuan Mengaku Ketagihan Seks, Sepekan Bisa Berhubungan Badan dengan 5 Pria Berbeda

Petugas perempuan kesehatan di bandara tersebut lalu meminta maaf kepada penumpang itu karena dia salah menginput data hasil pemeriksaan.

"Saya mohon maaf, Pak, karena saya yang salah. Mohon maaf bapak," ujar petugas kesehatan bandara tersebut.

Mengetahui itu, penumpang itu lantas marah kepadanya.

"Kamu vonis begitu, saya sudah vaksin beberapa kali. Kenapa ini bisa positif, ternyata saya negatif. Saya dicapnya positif," ujar penumpang itu.

Baca juga: Viral, Video Penumpang Bandara Palembang Ngamuk, Harusnya Antigen Negatif, Malah Dinyatakan Positif

Terkait dengan kejadian itu, petugas kesehatan bandara tersebut telah dinonaktifkan.

"Untuk saat ini petugas Farmalab di nonaktifkan untuk kepentingan investigasi dan evaluasi atas pelayanan Farmalab," kata Executive General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Tommy Ariesdianto, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (31/5/2021).

Pihak Farlamab minta maaf

Kata Tommy, mengetahui adanya kesalahan tersebut, pihak manajemen dari Farmalab yang melakukan pemeriksaan itu langsung menghubungi customer untuk meminta maaf.

"Saya juga sudah melakukan komunikasi langsung dengan pihak customer, meminta maaf atas kejadian ini, dan akan menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Baca juga: Video Viral Penumpang Ngamuk Salah Hasil Antigen, Manajemen Bandara Palembang: Itu Manusiawi

Kata Tommy, kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi petugas pemeriksaan kesehatan agar lebih teliti dalam mengeluarkan hasil rapid antigen maupun Genose C19 yang dikeluarkan.

"Dalam hal ini, petugas juga harus bertanggungjawab atas hasil yang dikeluarkan, ketika positif harusnya disampaikan kepada customer untuk dilakukan PCR. Ini jadi pelajaran kita semua agar masyarakat memeriksa lagi hasil antigen ataupun GeNose C19," jelasnya.

Agar kejadian serupa tak terjadi, Tommy pun mengimbau kepada penumpang dan masyarakat untuk lebih teliti saat menerima hasil pemeriksaan dari petugas terutama di Bandara SMB II Palembang.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengecek kembali atau melakukan konfirmasi hasil antigen yang positif kepada petugas dan apabila benar-benar hasilnya positif akan diminta melakukan pemeriksaan PCR sesuai ketentuan yang berlaku," ungkapnya.

Baca juga: Petugas Kesehatan Bandara Palembang yang Videonya Viral Salah Berikan Hasil Antigen Dinonaktifkan

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : David Oliver Purba, I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com