Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Jawaban Kapolda Papua soal Tantangan Perang dari KKB | Larangan Penyelenggaraan Hajatan di Jateng

Kompas.com - 29/05/2021, 06:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Salah satu pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB), Lekagak Telenggen, mengaku telah menyiapkan lokasi perang dengan TNI-Polri.

Mengenai tantangan tersebut, Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyampaikan bahwa TNI-Polri bakal mengedepankan cara persuasif dalam menangani KKB.

Kata Fakhiri, hal itu sesuai dengan arahan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat berkunjung ke Jayapura.

Berita populer lainnya adalah seputar larangan menyelenggarakan hajatan yang dikeluarkan oleh Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Dia khawatir apabila hajatan tetap diselenggarakan bakal memicu lonjakan kasus Covid-19.

Untuk itu, Luthfi menegaskan kepada seluruh Kapolres di Jawa Tengah agar menindak tegas bentuk-bentuk kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Kapolda Papua jawab tantangan perang pimpinan KKB

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.

KKB pimpinan Lekagak Telenggen disebut masih berada di Kabupaten Puncak, Papua.

Kelompok ini sempat mengirim pesan ajakan perang kepada TNI-Polri. Mereka menyebut, telah menyiapkan Muara Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, sebagai lokasi perang.

Soal tantangan perang ini, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menerangkan bahwa TNI-Polri bakal mengedepankan cara persuasif dalam menangani KKB.

Hal ini sesuai dengan arahan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ketika berkunjung ke Jayapura.

"Kita kan masih mau berkomunikasi dengan dia, kalau dia turun, saya dengan Bapak Pangdam akan jemput dan perlakukan dia sebagaimana warga negara lainnya," tuturnya, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Kapolda Papua Jawab Tantangan Perang dari Pimpinan KKB: Kalau Dia Turun, Saya dengan Pangdam Jemput

 

2. Langkah Kapolda Jateng menekan persebaran Covid-19

BERIKAN PERNYATAAN-Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto memberikan pernyataan agar warga tak menggelar hajatan terlebih dahulu lantaran ada lonjakan kasus pasca lebaran di Mapolres Wonogiri, Kamis (27/5/2021).KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI BERIKAN PERNYATAAN-Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto memberikan pernyataan agar warga tak menggelar hajatan terlebih dahulu lantaran ada lonjakan kasus pasca lebaran di Mapolres Wonogiri, Kamis (27/5/2021).

Demi menekan laju persebaran Covid-19, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi melarang segala bentuk hajatan untuk sementara.

“Iya, daripada kita kecolongan,” ujarnya sewaktu mengunjungi Markas Polres Wonogiri, Kamis (27/5/2021).

Untuk itu, Lutfhi meminta Kapolres di Jateng supaya menindak tegas bentuk-bentuk kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

"Kapolres juga saya tekankan agar tidak ada kerumunan itu (hajatan). Dan bikin Satgas (satuan tugas) dengan tindakan keras karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Tidak usah ragu-ragu. Itu perintah saya,” tandasnya.

Kebijakan ini diambil usai merebaknya klaster hajatan yang menjadi tempat penularan Covid-19.

Baca juga: Munculkan Banyak Klaster Covid-19, Kapolda Jateng Larang Hajatan Digelar

3. Ormas di Medan terlibat bentrok

Dua organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) terlibat  aksi bentrok dan saling lempar di Jalan Perpustakaan, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara Kamis (27/5/2021) malam.  (KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI)KOMPAS.con/ DANIEL PEKUWALI Dua organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) terlibat aksi bentrok dan saling lempar di Jalan Perpustakaan, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara Kamis (27/5/2021) malam. (KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI)

Sejumlah massa tampak membawa batu, kayu, dan kembang api saat didatangi oleh personel dari Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan, Kamis (27/5/2021) malam.

Sebelum dibubarkan polisi, Camat Medan Petisah M Agha Novrian menyebut, sempat terjadi ketegangan di Jalan Perpustakaan, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.

Dua organisasi massa (ormas) diduga terlibat bentrokan. Kata Agha, mereka sempat terlibat saling lempar.

"Tadi ada sedikit bentrokan antara dua organisasi," ucapnya di lokasi kejadian.

Soal peristiwa ini, Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko membantah bahwa itu adalah bentrok.

"Hanya kerumunan saja. Makanya kita bubarin," ujarnya.

Baca juga: Dua Ormas di Medan Bentrok Sambil Bawa Balok, Kapolrestabes: Untuk Pasang Pagar

 

4. Harapan bupati di pegunungan Papua

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo tiba di Bandara Sentani Jayapura, Papua, Rabu (26/5/2021)Dok Humas Polda Papua Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo tiba di Bandara Sentani Jayapura, Papua, Rabu (26/5/2021)

Saat diundang untuk bertemu Panglima TNI dan Kapolri di Jayapura, beberapa bupati pegunungan tengah Papua menyampaikan harapannya.

"Kami berharap keamanan segera pulih sehingga pembangunan tidak mengalami gangguan," kata Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, Kamis (27/5/2021).

Selain itu, para bupati juga diminta untuk menggambarkan situasi di wilayahnya.

Salah satunya disampaikan oleh Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda.

Dulu, daerahnya paling sering diganggu oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kini, dia menyebut, kondisi wilayahnya berangsur membaik.

"Yang harus dilakukan di antaranya terus melakukan komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat dan lebih sering berada di daerah sehingga bila ada permasalahan dapat segera ditangani," bebernya.

Baca juga: Para Bupati di Pegunungan Papua Bertemu Kapolri dan Panglima TNI, Ini Permintaan Mereka

5. BPK temukan kejanggalan, ini respons Gubernur Sumatera Utara

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memastikan sejumlah WNI yang baru masuk dari luar negeri akan menghabiskan waktu lebaran di lokasi karantina. KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memastikan sejumlah WNI yang baru masuk dari luar negeri akan menghabiskan waktu lebaran di lokasi karantina.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) temukan delapan kejanggalan pada laporan keuangan dalam kegiatan penanganan pandemi Covid-19 di Sumatera Utara (Sumur).

Temuan ini terkait adanya belanja tak terduga yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumut.

Tak cuma itu, BPK juga menemukan adanya ketidakwajaran keuntungan, belanja bantuan alih usaha pembuatan bak becak bermotor yang belum selesai dikerjakan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Mengenai temuan BPK ini, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi buka suara. Kata dia, temuan itu akan ditindaklanjuti.

Dia menyampaikan, temuan BPK tersebut kemungkinan besar lantaran perbedaan proses menghitung.

"Bukan penemuan, (tetapi) perbedaan menghitung. Dari mulai jalan ini, itulah yang ditindaklanjuti," paparnya di Medan, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Tanggapan Edy Rahmayadi soal Kejanggalan yang Ditemukan BPK

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi; Kontributor Medan, Daniel Pekuwali; Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com