Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengungsi Afganistan, Bertahun-tahun Terkatung-katung hingga Depresi

Kompas.com - 07/05/2021, 20:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

UNHCR juga menindaklanjuti secara terpisah dengan pengungsi.

Mengingat kondisi pandemi saat ini, IOM terus mendorong agar semua pengungsi memanfaatkan berbagai saluran umpan balik terbuka untuk berkomunikasi dan membangun dialog antara komunitas pengungsi dan IOM, termasuk telepon, email, pesan instan, dan beberapa contoh, diskusi langsung.

"Perlu kami sampaikan bahwa IOM memberlakukan protokol kesehatan dan keselamatan Covid-19 yang ketat untuk menekan jumlah yang terkena dampak di Indonesia dan beralih ke modalitas kerja online. Ini membutuhkan adaptasi dalam interaksi sehari-hari kita dengan pengungsi untuk mematuhi protokol kesehatan masyarakat setempat," jelasnya.

Terkait keinginan para pengungsi untuk segera dipindahkan ke negara ketiga, ia menyebutkan, IOM terus mengadvokasi solusi jangka panjang yang paling tepat dan ditemukan untuk semua pengungsi.

"Mohon diketahui bahwa IOM tidak berpartisipasi dalam proses penentuan status pengungsi dan IOM tidak mempunyai mandat untuk mengidentifikasi atau mengusulkan pengungsi untuk dipertimbangkan ke negara-negara yang berpotensi bagi pengungsi tersebut untuk dimukimkan kembali," kata dia.

Peran IOM, kata Ariani, hanya mengatur perpindahan aktual ke negara permukiman kembali, misalnya, pemesanan penerbangan dan bantuan bandara, setelah seorang pengungsi diterima ke dalam program oleh negara penerima.

Menurut data UNHCR, ada lebih dari 79,5 juta orang yang terpaksa meninggalkan negara asalnya karena konflik berkepanjangan, perang, dan kekerasan. Sekitar 26 juta di antaranya adalah pengungsi.

Baca juga: Puluhan Imigran asal Afganistan dan Pakistan di NTT Positif Covid-19

Jumlah negara yang menerima pemukiman kembali sekitar 20 negara dan kuota mereka jauh lebih kecil dari pada jumlah pengungsi di seluruh dunia.

Selain itu, pemukiman kembali adalah salah satu solusi tahan lama bagi pengungsi yang ditawarkan oleh UNHCR dan bukan satu-satunya solusi.

Ini juga merupakan kebijakan yang ditetapkan negara-negara penerima pemukiman kembali dengan berkonsultasi dengan negara lain dan badan-badan PBB.  

Ia menuturkan, kasus bunuh diri di antara pengungsi tetap menjadi perhatian global. Pengungsi di mana-mana, termasuk di Kupang, mengalami peningkatan tekanan psikologis, yang berasal dari trauma seputar pengungsian awal, kondisi pengungsian, dan pembatasan tambahan yang muncul selama pandemi Covid-19.

Tekanan tambahan ini telah mendorong meningkatnya keprihatinan atas peningkatan insiden kekerasan dalam rumah tangga secara global, kekerasan berbasis gender dan bunuh diri, dan mendorong upaya tambahan untuk mengatasi kondisi ini dalam batasan kondisi pandemi.

Dalam menanggapi hal tersebut, IOM terus mempertahankan program kesehatan, psikososial dan perlindungan yang kuat untuk mendukung populasi inti pengungsi di Indonesia, termasuk di Kupang.

Meskipun terdapat kendala kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, pihaknya tetap aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan dan dukungan klinis untuk pengungsi serta dalam menyediakan platform alternatif untuk komunikasi, pertukaran dan kontak, seperti memindahkan kegiatan tatap muka secara daring dalam upaya untuk mengurangi perasaan terisolasi dan stres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com