TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com - Tiga jasad korban malapateka longsor yang terjadi di area proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, dimakamkan di perkuburan di Desa Pangurabaan, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan.
Ketiga jasad teridentifikasi atas nama Helmawati Waruwu (30) dan dua anaknya, Yuffiter Gulo (10) serta Nofita Gulo (9).
Ketiganya merupakan isteri dan anak dari Markus Gulo (36), yang saat kejadian sedang berada di Kota Medan.
"Tiga korban yang ditemukan pada hari pertama pencarian sudah teridentifikasi dan dimakamkan," ungkap Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Isnut Siregar, lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: 12 Orang Tertimbun Longsor di Lokasi Proyek PLTA, Baru 3 yang Ditemukan
Isnut mengatakan, ketiga korban dimakamkan di pemakaman umum di Desa Pangurabaan Sipirok, Sabtu (1/5/2021). Dan dilakukan dengan prosesi keagamaan.
"Benar ketiganya merupakan ibu dan dua anaknya, ketiga korban dimakamkan dalam satu liang," ujar Isnut.
Markus Gulo mengatakan, dia mengaku ketiga korban itu merupakan isteri dan anaknya. Dan masih ada lagi anggota keluarganya yang diduga ikut menjadi korban pada malapetaka longsor yang terjadi di area proyek pembangunan PLTA Batang Toru tersebut.
"Anak saya masih ada 3 lagi yang belum ditemukan, begitu juga dengan bapak dan ibu mertua saya, juga 2 anak dari adik isteri saya. Semuanya ada 10 orang, dan tinggal bersama di sana," ucap Markus.
Baca juga: Jasad yang Ditemukan di Lokasi Longsor Proyek PLTA Batang Toru Teridentifikasi Wanita dan 2 Anak
Hingga Jumat (30/4/2021) sore, proses pencarian dan evakuasi korban bencana longsor di areal proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), baru menemukan tiga jasad korban.
Ketiga jasad teridentifikasi, satu wanita dewasa, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Dan dua dari tiga jasad, sempat ditemukan dalam kondisi tidak utuh.
"Tiga yang sudah ditemukan itu, 1 wanita dewasa dan 2 anak-anak (laki-laki dan perempuan)," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Isnut Siregar, lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (1/4/2021).