Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes di Gunungkidul Disarankan Pulangkan Santri Awal Mei

Kompas.com - 28/04/2021, 11:41 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyarankan agar seluruh pondok pesantren memulangkan santrinya mulai tanggal 2 atau 3 Mei 2021 mendatang.

Sebab, santri pondok pesantren akan libur selama 2 bulan. 

"Saya pada prinsipnya bermaksud menganjurkan kepada kiai (pengasuh) pondok pesntren agar memberikan izin kepada para santrinya karena kalau selama 2 bulan liburnya kalau anak pondok itu. Tanggung jawab siapa kalau mereka harus berada di pondok," kata Kepala Kanwil Kemenag Gunungkidul Arif Gunadi saat dihubungi melalui sambungan telepon Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Muncul Klaster Pesantren di Kota Tegal, 13 Santri Positif Covid-19

Dijelaskannya, para santri yang mondok di Kabupaten Gunungkidul berasal dari berbagai daerah mulai lokal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Kalimantan, hingga luar negeri seperti Thailand, Singapura, dan Timor Leste.

"Untuk para santri saat ini masih berkegiatan seperti biasa, bahkan kegiatan bulan Ramadhan lebih banyak dibandingkan hari biasa," kata Arif.

Untuk para santri yang akan mudik diingatkan untuk tetap protokol kesehatan, selain itu juga mempersiapkan surat legal dari dokter atau fasilitas kesehatan terkait kondisi kesehatannya saat mudik nantinya.

Selain itu, santri harus mengikuti aturan dari kampung atau wilayah tujuan mudik para santri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, pihaknya siap jika pondok pesantren melakukan koordinasi jika para santri akan mudik.

"Sebenarnya ituergantung pengelola pondok pesantren, kalau mereka merasa perlu ya tentu mereka harus berkoordinasi dengan kita. Kita pastikan apa yang diperlukan," kata Dewi.

Baca juga: Klaster Pondok Pesantren di Tegal Muncul Setelah Satu Santri ke Luar Asrama

Dia menyebut, jika terpenting saat mereka pulang ke pondok pesantren lagi. Sebab mereka berasal dari berbagai daerah, para santri harus mematuhi SOP atau Standard Operating Procedure saat memasuki Gunungkidul.

Dewi mengatakan, saat pembukaan pondok pesantren masa pandemi beberapa waktu lalu, para santri diperiksa. Selain itu para santri harus diantarkan orangtua, atau tidak boleh menggunakan kendaraan umum.

Nah saat nanti kembali para santri harus melewati SOP seperti awal.

"Justru yang kritis itu pada saat balik," kata Dewi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com