"Potonganya dari bukit wadas itu yang kita ambil paling dalam cuma 42 meter. Jadi tidak kita buat lubang-lubang, sebetulnya tidak membuat kubangan seperti di daerah penambangan nikel," ungkapnya.
Proses penambangan juga akan melibatkan masyarakat setempat. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pascapenggalian material dan dilakukan reklamasi, lahan akan diserahkelolakan untuk kepentingan masyarakat setempat.
"Jadi kabar yang beredar bahwa material di Wadas akan dihabiskan dan mengakibatkan kerusakan lingkungan secara permanen itu kabar bohong. Kabar mengenai dampak penambangan masyarakat akan kehilangan pekerjaan, meninggalkan lubang-lubang besar berdampak kerusakan lingkungan, dipastikan tidak benar," tegasnya.
Menurutnya, jarak pemukiman yang paling dekat dengan lokasi penambangan kurang lebih 300 meter. Sehingga bisa mengurangi dampak dari aktivitas penambangan.
"Ya memang masih ada dampak ke masyarakat, tapi sudah kita perhitungkan ada jarak 300 meter itu sudah sangat mengurangi kebisingan, debu dan lain-lain. Jadi kita tidak akan mengambil material yang sangat berdekatan dengan masyarakat, apalagi sampai menimbulkan polusi," tegasnya.
*Bendungan Bener untuk sumber air baku tiga kabupaten dan kawasan YIA
Dwi mengatakan, Bendungan Bener yang akan dibangun memiliki ketinggian 169 meter.
"Menjadi yang tertinggi nomer 1 di Indonesia dan nomor 2 di Asia," ucapnya.
Selain itu, kata dia, Bendungan Bener akan menjadi suplai air untuk lahan sawah masyarakat Purworejo dan sekitarnya. Suplai air beririgasi ini untuk 13.579 hektar.
"Nanti akan terjadi intensitas tanam yang melebihi biasanya," urainya.
Bandungan juga menjadi sumber air baku untuk masyarakat sekitar kurang lebih 1.500 liter per detik.
Jumlah tersebut terbagi untuk Kabupaten Purworejo 500 liter per detik, dan Kabupaten Kebumen 300 liter per detik.
"700 liter untuk kawasan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo. Jadi memang ada yang nanti untuk air baku," tegasnya.
Selanjutnya juga menjadi pembangkit listrik untuk Kabupaten Purworejo sekitar 6 megawatt.
Kemudian bendungan juga berfungsi untuk mengurangi potensi banjir.
"Manfaatnya mengurangi potensi banjir untuk Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kulonprogo dengan nilai reduksi 8,73 juta m3. Lalu, pengembangan parisiwata yang dapat meningkatkan perekonomian warga masyarakat setempat," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, unjuk rasa penolakan penambangan batu andesit untuk proyek bendungan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, berujung ricuh, Jumat (23/4/2021).
Aksi saling dorong antara warga dengan aparat tidak bisa dihindari hingga beberapa orang di antaranya terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.