Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Limbah Sengon, Yuyun Raup Omzet Rp 200 Juta Per Bulan, padahal Dulu Gadaikan Mobil

Kompas.com - 21/04/2021, 11:05 WIB
Bagus Supriadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Sri Wahyuningsih, warga Dusun Krajan, Desa Jambearum, Kecamatan Puger, menjadikan limbah pohon sengon menjadi barang yang memiliki daya jual tinggi.

Wahyuningsih mengubah limbah pohon sengon menjadi bahan baku pembuatan tripleks.

Baca juga: Menanam Porang Tanpa Modal, tapi Bisa Raup Untung Ratusan Juta Rupiah, Ini Rahasianya

Dia tak menyangka usaha yang dirintis sejak tahun 2012 itu akan menjadi besar hingga memiliki 10 gudang pengolahan yang tersebar di beberapa kabupaten, seperti Lumajang, Besuki, dan Jember.

Ibu tiga anak itu juga sudah memberdayakan 300 pekerja yang merupakan warga yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya.

“Ada warga yang mengerjakan di rumah masing-masing,” kata dia saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya, Selasa (20/4/2021).

Upaya dan kerja keras

Pencapaian yang telah diraih oleh Yuyun, sapaan Wahyuningsih, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Apa yang kini didapatkan telah melalui berbagai rintangan.

Dari awal hingga sekarang, Yuyun secara otodidak berjuang membesarkan usahanya. Termasuk saat pandemi Covid-19 saat ini. Dia tetap berusaha bertahan agar perekonomian tetap berjalan.

Perjuangan Yuyun diawali pada 2012 ketika dia menggadaikan kalung emasnya ke Pegadaian untuk membuka bisnis makanan dan minuman di rumahnya.

Tumpukan limbah sengon yang ada di lahan milik Sri Wahyuningsih, di tempat itu dia membuat kerajinan longcoreKompas.com/Bagus Supriadi Tumpukan limbah sengon yang ada di lahan milik Sri Wahyuningsih, di tempat itu dia membuat kerajinan longcore

 

Namun, bisnis tersebut tidak berkembang karena kalah bersaing dengan toko modern.

Akhirnya, dia mencoba usaha pembakaran batu kapur dengan menggunakan limbah sengon. Namun, usaha tersebut juga tidak laku.

Yuyun disarankan saudaranya untuk mengolah limbah sengon menjadi bahan baku pembuatan tripleks.

Yuyun akhirnya nekat menggadaikan mobilnya. Waktu itu, uang yang didapat sebesar Rp 60 juta yang digunakan tidak hanya sebagai modal, tetapi juga kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya.

Awalnya, Yuyun khawatir kerajinan dari limbah sengon itu tidak diterima pasar lokal. Namun, kekhawatirannya sirna setelah pertama kali mendapatkan sebuah tender.

“Waktu itu saya punya tender limbah di Bangsalsari hanya buat bakar gamping,” ucap dia.

Dia mengambil limbah pohon sengon itu, kemudian mengumpulkan warga sekitar agar menjadikannya bahan baku tripleks.

“Limbah sengon itu digunting, dijemur, lalu dijilid jadi lembaran,” papar dia.

Yuyun tak kekurangan pembeli karena permintaan bahan baku tripleks cukup tinggi dari pabrik.

Percobaan awal tersebut berhasil dan laku di pasar. Dia pun mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.

Yuyun langsung memberdayakan warga sekitar untuk membuat kerajinan tersebut.

Awalnya, hanya 10 orang, tetapi sekarang sudah berkembang menjadi lebih dari 300 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com